Koran Muslim |
- Sudah 20 Ribu Lebih Jamaah Haji Tiba di Tanah Air
- Obama Praktik Waterboarding Penyiksaan
- Istri Tidak Mau Ikut Pindah Suami, Apa Harus Dicerai?
- Kisah 3 Orang Bani Israil: Pelajaran Mengenai Syukur
- Ustadz Abu Jibriel : “Umat Islam harus menjadi umat yang pemberani”!
- 275 Jemaah Wafat di Tanah Suci
- Niat lihat barang obralan, Dompet Jemaah Haji Indonesia Raib
- Tren Kejahatan Fase II di Madinah Diprediksi Menurun
- Pesawat Garuda Tujuan Solo Kembali Delay
- Ontime 13, Delay 30, Lebih Cepat 3 Kloter
Sudah 20 Ribu Lebih Jamaah Haji Tiba di Tanah Air Posted: 14 Nov 2011 04:00 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, MEKKAH – Sebanyak 20.478 jamaah haji Indonesia hingga Senin pukul 21.18 waktu Arab Saudi (WAS) atau Selasa pukul 01.18 WIB dengan 51 kelompok terbang sudah tiba di Tanah… Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: 48 Ribu Jamaah Sudah Berada di Tanah SuciHari ini, Dijadwalkan 14 Kloter Jamaah Haji Indonesia Tiba di Saudi 249 Kloter Jamaah Tiba di Tanah Suci 102.467 Jamaah Tiba di Tanah Suci 479 Kloter Calon Haji Indonesia Sudah Tiba di Arab Saudi 177.426 Jamaah Haji Non Arab Tiba di Tanah Suci 1,5 Juta Lebih Jamaah Haji Sudah Memadati Tanah Suci 66, 98 Persen Jamaah Tiba di Arab Saudi Rombongan Jamaah Terakhir Tiba Dini Hari 66,98 Persen Jemaah Sudah Tiba di Arab Saudi | |||
Obama Praktik Waterboarding Penyiksaan Posted: 14 Nov 2011 03:01 PM PST Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: CIA Lindungi Para Tersangka WaterboardingCheney Tidak Menyesal Praktikkan Waterboarding Cheney Tidak Menyesal Praktikkan Waterboarding CIA Gunakan Uang Pajak Danai Proyek Waterboarding Bush Bersikukuh Teknik Waterboarding Efektif Cegah Teror Bush Klaim Kehidupan Rakyat Inggris Diselamatkan oleh “Waterboarding” Pemerintah Terjebak Praktik Liberal Ujian Praktik Genapi Semesteran MI Wajah Kita Ada di Praktik Zakat Praktik Gadai Emas Mengarah Spekulasi? | |||
Istri Tidak Mau Ikut Pindah Suami, Apa Harus Dicerai? Posted: 14 Nov 2011 03:00 PM PST Istri Tidak Mau Ikut Pindah Suami, Apa Harus Dicerai?Pertanyaan : Asslam ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakatuhu . . . Ustad saya bermaksud menceraikan istri saya karena istri saya selalu menolak untuk dibawa ke tmpat saya bekerja dengan alasan jauh dengan keluarga dia sedang kami sudah punya anak 3. mohon penjelasan ustad sesui syariat islam. Sudono _______________________________ Wa’alaikum Salam Warahmatullah Wabarakatuhu . . . Saudara penanya yang dirahmati Allah… semoga Allah melimpahkan kesabaran kepada Anda dan keluarga, menjadikan rumah tangga Anda sebagai Baiti Jannati. Sebagai suami, Anda berhak mengatur kehidupan keluarga Anda dengan keputusan-keputusan yang tidak melanggar syariat. Dan bagi orang ada di bawah tanggungjawab Anda (istri dan anak) wajib taat kepada keputusan Anda tersebut. Terkhusus bagi istri, dia wajib taat kepada suami dalam perkara yang ma’ruf (baik), yang berkaitan dengan agama ataupun kehidupan harian. Selama itu tidak melanggar aturan Allah, maka istri wajib taat terhadap suami. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Sebaik-baik istrimu adalah istri yang apabila engkau memandangnya membuatmu tertarik, jika engkau memerintahkannya ia taat kepadamu, dan jika engkau tidak ada di rumah ia menjagamu dalam dirinya dan hartamu.” Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca ayat, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. . .” (QS. Al-Nisa’: 34) Dan dalam problem Anda, maka istri Anda harus diberitahu tentang kedudukannya dalam keluarga, bahwa suaminya adalah pemimpin baginya yang wajib ditaati olehnya. Ia wajib taat kepada Anda dalam memutuskan tempat tinggal karena ini merupakan wilayah di mana Anda memiliki keputusan. Hanya saja sikap bijak dengan mengajak musyawarah dan memahamkan kepada mereka harus pula dilakukan. Bagi wanita, setelah ia berkeluarga maka suaminya lebih wajib ditaati daripada ibu dan bapaknya sendiri. Suami wajib membimbing dan mengarahkan istrinya untuk taat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ia berkewajiban memenuhi nafkah mereka berupa sandang (pakaian), pangan (makan dan minum) dan papan (tempat tinggal). Untuk sempurnanya tugas dan kewajiban ini, hendaknya suami berada pada satu wilayah yang ia bisa menegakkan kepemimpinannya. Di antaranya memiliki/tinggal di rumah sendiri. Sedangkan kalau tinggal bersama mertua, maka bisa jadi ia tidak bisa menjalankan tugas qawamah (kepemimpinan) tersebut dengan baik. Apalagi kalau orang tua intervensi dalam keluarga, maka ini adalah kondisi yang tidak bisa dibenarkan. Oleh sebab itu, keputusan untuk membawa istri dan anak-anak Anda ke tempat kerja Anda sekarang –jika tidak ada kekhawatiran akan rusak agama dan akhlah mereka- adalah tindakan benar. Dan seharusnya istri Anda dan orang tuanya dengan legowo melepasnya dengan terus didoakan agar Allah menjaga mereka. Dan jika terjadi, seorang istri tidak mau taat kepada suami (membangkang perintah dan keputusannya yang ma’ruf) maka tindakan pelurusan haruslah dilakukan. Suami tidak boleh terburu-buru untuk menggunakan hak talaknya. Apalagi Anda sudah memiliki tiga putera yang pastinya perceraian akan berdampak dalam kehidupan mereka. Di antara tuntunan Islam dalam menyikapi istri yang membangkang (nusyuz) kepada suami terdapat dalam firman Allah Ta’ala: وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Nisa’: 34) Wanita yang sudah membangkang kepada suami dengan tidak mau mentaatai perintahnya dan membuatnya marah, maka ia harus dinasihati dan ditakuti-takuti akan siksa Allah dalam pembangkangannya (maksiat) tersebut. Allah telah menetapkan kewajiban atas istri untuk taat kepada suaminya dan mengharamkan sikap durhaka kepadanya. Allah juga telah menetapkan kewajiban padanya untuk mencari keridhaan suaminya dan menjauhi kebenciannya, serta tidak enggan melayani suaminya kapan saja ia mau. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang, pasti aku perinthakan seorang istri untuk taat kepada suaminya, karena besarnya hak yang dimiliki suami atasnya.” (HR. al-Tirmidzi dan Ahmad) Diriwayatkan dari Abdurrahman bin ‘Auf, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “JIka wanita menjalankan shalat lima waktu, berpuasa sebulan penuh, menjaga kemaluannya, dan taat kepada suminya maka dikatakan kepadanya; Masuklah surga dari pintu mana saja yang engkau mau.” (HR. Al-Tirmidzi dan Ahmad) Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa wanita yang meninggal dunia sementara suaminya ridha kepadanya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah berkata kepada Bibi Husain bin Mihshan, “Perhatikan penialiannya terhadapmu sesungguhnya ia (suamimu) adalah surga dan nerakamu.” (Hadits Hasan riwayat Ahmad) Dalam riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, “Siapa wanita (istri) yang dipanggil suaminya ke ranjangnya (untuk melayaninya) tapi ia menolak, maka Malaikat melaknat istri tersebut sampai pagi.” Jika sudah dinasihati namun ia tetap tidak sadar, maka “dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka” yang menurut Ibnu Abbas: Masih satu ranjang tapi dipunggungi, tidak digauli, dan tidak diajak bicara. Sementara menurut yang lain, tidak satu ranjang dengannya tapi masih satu kamar. Jika wanita normal, pasti ia tersiksa dengan itu. Jika tetap tidak mau sadar, maka “ pukullah mereka ” yaitu pukulan di selain wajah dan tidak melukai dan tidak membuat cacat, seperti memukul dengan telapak tangan dan semisalnya. Jika tetap tidak mau sadar, maka ambil perwakilan dari keluarga besar istri dan satu perwakilan dari keluarga besar suami untuk berembuk dan menyadarkan. Jika tidak juga, barulah proses cerai dilakukan. Semoga Allah tetap menjaga keluarga Anda, menyatukan hati Anda berdua dan melunakkan masing-masing untuk tunduk kepada ketetapan Islam dalam aturan hak dan tanggungjawab dalam keluarga. Semoga bermanfaat, baarakallahu fikum. [PurWD/voa-islam.com] Oleh: Badrul Tamam Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Istri Tidak Patuh Terhadap SuamiMUI Sumbar: “Klub Istri Patuh Suami tidak bertentangan dengan syariat Islam” Bolehkah Suami Mengambil Harta Istri? MUI tak Larang Klub Istri Taat Suami Surat Cinta Istri Cerewet yang Harus Dibaca Para Suami 3 Istri Pemimpin Arab Banyak Ikut Campur Dalam Kekuasaan Suami Mereka Memaksa Istri Untuk Mengikuti Suami Suami yang Tidak Memberi Nafkah Bolehkah Istri Meminta Upah dari Suami? Asmara Segitiga ala Madura: Suami Berpoligami, Istri pun Menikah Lagi dengan Teman Suaminya | |||
Kisah 3 Orang Bani Israil: Pelajaran Mengenai Syukur Posted: 14 Nov 2011 03:00 PM PST Kisah berikut adalah kisah shahih yang menceritakan mengenai 3 orang Bani Israil. Ada yang buta, berkepala botak dan berpenyakit lepra. Kisah ini menandakan ada orang yang bersyukur dan ada yang kufur terhadap nikmat Allah. Kita tentu saja mencontoh perliaku yang baik dan meninggalkan perilaku yang jelek dari kisah ini. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ ثَلاَثَةً مِنْ بَنِي إِسْرَائِيْلَ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى، فَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ، فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا،
"Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu: penderita penyakit lepra, orang berkepala botak dan orang buta. Kemudian AllahTa'ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.
فَأَتَى اْلأَبْرَصَ، فَقَالَ: أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟، قَالَ: لَوْنٌ حَسَنٌ، وَجِلْدٌ حَسَنٌ، وَيَذْهَبُ عَنِّي الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسَ بِهِ، قَالَ: فَمَسَحَهُ، فَذَهَبْ عَنْهُ قَذَرُهُ، فَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا، قَالَ: فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: اْلإِبِلُ أَوِ الْبَقَرُ – شّكٌّ إِسْحَاقُ – فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشْرَاءَ، فَقَالَ: بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْهَا.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita penyakit lepra dan bertanya kepadanya: "Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?" Ia menjawab: "Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku". Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: "Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi?" Ia menjawab: "Unta atau sapi." Maka diberilah ia seekor unta yang sedang bunting, dan iapun didoakan: "Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu dengan unta ini."
قَالَ: فَأَتَى اْلأَقْرَعَ، فَقَالَ: أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: شَعْرٌ حَسَنٌ، وَيَذْهَبُ عَنِّي الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ بِهِ، فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ قَذَرُهُ، وَأُعْطِيَ شَعْرًا حَسَنًا، فَقَالَ: أَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟، قَالَ: الْبَقَرُ أَوِ اْلإِبِلُ، فَأُعْطِيَ بَقَرَةً حَامِلاً، قَالَ: بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْهَا.
Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang kepalanya botak, dan bertanya kepadanya: "Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?" Ia menjawab: "Rambut yang indah, dan apa yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku". Maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya, serta diberilah ia rambut yang indah. Malaikat tadi bertanya lagi kepadanya: "Harta apakah yang kamu senangi?" Ia menjawab: "Sapi atau unta." Maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting dan didoakan: "Semoga Allah memberkahimu dengan sapi ini."
فَأَتَى اْلأَعْمَى، فَقَالَ: أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟، قَالَ: أَنْ يُرِدِ اللهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَأَبْصَرَ بِهِ النَّاسَ، فَمَسَحَهُ، فَرَدَّ اللهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ، قَالَ: فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟، قَالَ: الْغَنَمَ، فَأُعْطِيَ شَاةً وَالِدًا.
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya: "Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?" Ia menjawab: "Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang." Maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: "Harta apakah yang paling kamu senangi?" Ia menjawab: "Kambing." Maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting.
فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا، فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنَ اْلإِبِلِ، وَلِهَذَا وَادٍ مِنَ الْبَقَر، وَلِهَذَا وَادٍ مِنَ الْغَنَمِ.
Lalu berkembangbiaklah unta, sapi dan kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing. Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selanjutnya: ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى اْلأَبْرَصَ فِي صُوْرَتِهِ وَهَيْئَتِهِ، قَالَ: رَجُلٌ مِسْكِيْنٌ قَدِ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي، فَلاَ بَلاَغَ لِيَ الْيَوْمَ إِلاَّ بِاللهِ ثُمَّ بِكَ، أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحُسْنَ وَالْجِلْدَ الْحُسْنَ وَالْمَالَ، بَعِيْرًا أَتَبَلَّغُ بِهِ فِي سَفَرِي، فَقَالَ: الْحُقُوْقُ كَثِيْرَةٌ، فَقَالَ لَهُ: كَأَنِّي أَعْرَفْكَ! أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ، فَقِيْرًا فَأَعْطَاكَ اللهُ الْمَالَ؟، فَقَالَ: إِنَّمَا وَرَثْتُ هَذَا الْمَالَ كَابِرًا عَنْ كَابِرٍ، فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ كاَذِبًا فَصَيَّرَكَ اللهُ إِلَى مَا كُنْتَ.
"Kemudian, datanglah Malaikat itu kepada orang yang sebelumnya menderita penyakit lepra, dengan menyerupai dirinya (yakni di saat ia masih dalam keadaan berpenyakit lepra), dan berkata kepadanya: "Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah, dan kekayaan ini, aku minta kepada anda satu ekor unta saja untuk bekal meneruskan perjalananku." Tetapi dijawab: "Hak-hak (tanggunganku) masih banyak." Malaikat tadi berkata kepadanya: "Sepertinya aku pernah mengenal anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita penyakit lepra, yang orang-orang pun jijik melihat anda, lagi pula anda miskin, kemudian Allah memberikan kepada anda harta kekayaan?" Dia malah menjawab: "Harta kekayaan ini aku warisi turun-temurun dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat." Maka malaikat tadi berkata kepadanya: "Jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda kepada keadaan anda semula."
قَالَ: وَأَتَى اْلأَقْرَعَ فِي صُوْرَتِهِ، فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَيْهِ هَذَا، فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللهُ إِلَى مَا كُنْتَ.
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berkepala botak, dengan menyerupai dirinya (disaat masih botak), dan berkata kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakit lepra, serta ditolaknya sebagaimana ia telah ditolak oleh orang yang pertama. Maka malaikat itu berkata: "Jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda seperti keadaan semula."
قَالَ: وَأَتَى اْلأَعْمَى فِي صُوْرَتِهِ، فَقَالَ: رَجُلٌ مِسْكِيْنٌ وَابْنُ سَبِيْلٍ قَدِ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالِ فِي سَفَرِي، فَلاَ بَلاَغَ لِيَ الْيَوْمَ إِلاَّ بِاللهِ ثُمَّ بِكَ، أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي، فَقَالَ: قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللهُ إِلَيَّ بَصَرِي، فَخَذَ مَا شِئْتَ، وَدَعْ مَا شِئْتَ، فَوَاللهِ لاَ أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ بِشَيْءٍ أَخَذْتَهُ للهُ، فَقَالَ: أَمْسِكْ مَالَكَ، فَإِنَّمَا ابْتُلِيْتُمْ، فَقَدْ رَضِيَ اللهُ عَنْكَ وَسَخَطُ عَلَى صَاحِبَيْكَ
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu (di saat ia masih buta), dan berkata kepadanya: "Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku." Maka orang itu menjawab: "Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah anda ambil karena Allah." Maka malaikat tadi berkata: "Peganglah kekayaan anda, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepada anda, dan murka kepada kedua teman anda." (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 3464 dan Muslim, no. 2964). Artikel Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Empat Pelajaran dari Kisah Ibrahim as dan KeluarganyaSabar, Syukur, dan Istighfar Kisah Syaikh Bin Baz Dan Seorang Pencuri Kisah Umar bin Abdul Aziz Dan Penguburannya Hidup-Hidup Hikmah: Memaknai Syukur Nikmat Syukur Boleh, Kufur Silakan Kisah Ma'ruf al-Kurkhi, Sang Murid Para Malaikat Pelajaran Dari Kematian Tokoh Munafiq Abdullah Bin Ubay Bin Salul Sikap Kelompok Bani Israel Terbaik di Mata Allah Bertakwa Saat Sendirian Ataukah Bersama Orang-orang? | |||
Ustadz Abu Jibriel : “Umat Islam harus menjadi umat yang pemberani”! Posted: 14 Nov 2011 12:00 PM PST Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Ustadz Abu Jibriel tanggapi isu Dewan Revolusi Islam: “Saatnya Ummat Islam Bicara”Tausiah terbaru Ustadz ABB : Umat Islam Harus Berani Mengadakan Revolusi! Ustadz Abu Jibriel: Meski Terus Ditekan, Pergerakan Islam Tak Akan Pernah Padam Senator Australia: Agama Islam yang Menjadi Masalah Bukan Umat Islam Menjadi Umat yang Cerdas, Merealisasikan Mega Proyek Peradaban Islam Umat Islam yang Jadi Korban, kok Umat Islam pula yang Dirazia? Ustadz Murhali Barda Ketua Front Pembela Islam Bekasi Raya "Untuk Umat Islam Saya Rela di Penjara" Kisah Pemuda Pemberani dari Raksasa yang Zalim OKI: Umat Islam Harus Perkuat Media dan Kantor Berita Islam Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Fatwakan Wajib Jihad Bela Umat Islam Ambon | |||
275 Jemaah Wafat di Tanah Suci Posted: 14 Nov 2011 11:03 AM PST
Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Jemaah yang Wafat di Tanah Suci 23 OrangJemaah yang Wafat di Tanah Suci 76 Orang Jemaah Haji yang Wafat di Tanah Suci Bertambah 4 Orang Lagi Jemaah Wafat di Tanah Suci Menjadi 39 Orang 4 Orang Lagi Jemaah Wafat di Tanah Suci Jemaah Wafat di Tanah Suci Capai 212 Orang Jemaah Wafat di Tanah Suci 6 Orang Seluruh Jemaah Haji Indonesia Sudah di Tanah Suci Jemaah Wafat Tambah 3 Orang Lagi, Menjadi 92 orang 9 Nama Jemaah yang Wafat 30-31 Oktober | |||
Niat lihat barang obralan, Dompet Jemaah Haji Indonesia Raib Posted: 14 Nov 2011 11:03 AM PST
Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Rombongan Jemaah Haji Indonesia Diinterogasi Keamanan Arab Saudi, Usai JumatanBarang Tercecer di Madinah: 72 KTP dan 62 SIM Ribuan Riyal Uang Jamaah Haji RI Ditemukan Tercecer di Nabawi Uang Muhajir Rp 24 Juta Raib di Hotel, Diganti 11.600 Riyal Dua Jamaah di Madinah Kehilangan Uang di Hotel Jemaah Indonesia Tidak Lagi Mendominasi Masjid Nabawi Jemaah Haji Indonesia Harus Bisa Jadi Haji Mandiri Disangka Pengemis, Jamaah Haji Indonesia Ditangkap Aparat Madinah Mulai Diramaikan Jemaah Indonesia Jemaah Haji Khusus, 21 November Tinggalkan Saudi | |||
Tren Kejahatan Fase II di Madinah Diprediksi Menurun Posted: 14 Nov 2011 11:02 AM PST
Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Jamu dan Beras di Jeriken Hambat Proses x-ray di Madinah13 November Jamaah Haji Gelombang II Geser ke Madinah Daker Madinah Minta Bantuan Muassasah Adilla Terkait PO Abu Sarhad Pengamanan Jemaah di Madinah Ditingkatkan Kadaker Madinah Beberapa Kali Tegur Perusahaan Katering Hari Ini Jamaah Gelombang II Geser ke Madinah Sekitar 500 Ribu Jamaah akan Mendarat di Bandara Madinah Waspadai Kejahatan di Tanah Suci, Jamaah Diimbau Jangan Pergi Sendiri PPIH Ingin PO Abu Sarhad Diganti, 5 Kali Bermasalah Angkut Kopor Jamaah Indonesia Mulai Berdatangan ke Madinah | |||
Pesawat Garuda Tujuan Solo Kembali Delay Posted: 14 Nov 2011 11:02 AM PST
Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Garuda Jelaskan Soal Delay 9 Jam Kloter 3 BalikpapanSempat Delay 9 Jam, Kloter 3 Balikpapan Tiba Pukul 16.45 WAS Gara-gara Sekawan Burung, Kloter 3 Balikpapan ‘Delay’ 9 Jam Setelah Delay 9 Jam, Kloter 3 Balikpapan Tiba Pukul 16.45 WAS Burung Masuk dalam Mesin Pesawat, Penerbangan Calhaj Balikpapan Delay Sembilan Jam Delay Kedatangan Pesawat Bakal Repotkan PPIH Garuda Sukses Pangkas 70 Persen Keterlambatan Ontime 13, Delay 30, Lebih Cepat 3 Kloter Soal Pemulangan, Dirjen Haji Juga Soroti Garuda Garuda Tambah Pesawat untuk Embarkasi Makassar | |||
Ontime 13, Delay 30, Lebih Cepat 3 Kloter Posted: 14 Nov 2011 11:02 AM PST
Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini: Sempat Delay 9 Jam, Kloter 3 Balikpapan Tiba Pukul 16.45 WASPemulangan Kloter 1 MES Telat 1 Jam Lebih Setelah Delay 9 Jam, Kloter 3 Balikpapan Tiba Pukul 16.45 WAS Hari ini, Dijadwalkan 14 Kloter Jamaah Haji Indonesia Tiba di Saudi Closing Date, Tersisa Kloter 17 Banjarmasin 249 Kloter Jamaah Tiba di Tanah Suci Siang Ini , Kloter Pertama Gelombang Kedua Tiba di Jeddah 13 Kloter Dijadwalkan Tiba di Jeddah dan Madinah 479 Kloter Calon Haji Indonesia Sudah Tiba di Arab Saudi Gara-gara Sekawan Burung, Kloter 3 Balikpapan ‘Delay’ 9 Jam |
You are subscribed to email updates from Koran Muslim To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar