Koran Muslim |
- Alasan Mengapa Jama’ah Haji Tersesat di Makkah
- Dewan Ulama Senior Arab Saudi: ISIS Bertindak Biadab, Bertentangan dengan Islam
- Kerajaan Arab Saudi Akan Mengadopsi 1.000 Anak Yatim Piatu Irak
- Seorang Tentara Arab Saudi Dibunuh oleh Enam Orang Kerabatnya yang Pendukung ISIS
Alasan Mengapa Jama’ah Haji Tersesat di Makkah Posted: 29 Feb 2016 01:53 AM PST MAKKAH – Usia tua, masalah bahasa, terpisah dari kelompok adalah beberapa alasan mengapa jamaah tersesat di Masjidil Haram dan daerah pusat di sekitarnya. Harian berbahasa Arab di Makkah telah mengumpulkan daftar sepuluh alasan teratas. Biasanya, jama’ah haji berusaha menemukan orang-orang yang berbicara bahasa mereka atau petugas polisi mereka untuk bertanya tentang arah ke hotel mereka. Hal ini menjadi masalah yang nyata ketika jama’ah haji tidak dapat berkomunikasi dengan pihak yang berwenang atau ketika ia tidak tahu nama atau lokasi hotelnya. “Anda juga perlu memperhitungkan usia jama’ah haji dan latar belakang sosial dan budaya mereka,” kata supervisor jama’ah haji Turki, Ahmad Halabi, yang menekankan bahwa Kementerian Haji Arab Saudi memberi perhatian khusus kepada jama’ah haji yang tersesat dan memastikan bahwa mereka mencapai tujuan mereka. Ia menyebutkan sejumlah alasan dan faktor mengapa jama’ah haji tersesat, yang salah satunya adalah usia tua. Jama’ah haji berusia tua merasa sulit untuk mengingat pintu-pintu yang mereka lalui saat mereka memasuki Masjidil Haram. “Masjidil Haram berukuran besar dan jalan-jalan di sekitarnya membingungkan. Beberapa orang bersikeras meninggalkan hotel mereka sendirian dan menolak untuk tetap bersama kelompok. Itulah saat dimana sebagian besar masalah terjadi,” kata Halabi. “Beberapa peziarah menolak untuk memakai gelang tanda pengenal, yang berisi informasi nama dan lokasi mereka,” katanya. Pemerintah kota Makkah sedang bekerja untuk mengembangkan peta indikatif Makkah dan lokasi-lokasi penting utama di kota, katanya. Berikut adalah 10 Alasan Mengapa Jama’ah Haji Tersesat di Makkah:
(Saudi Gazette) |
Dewan Ulama Senior Arab Saudi: ISIS Bertindak Biadab, Bertentangan dengan Islam Posted: 28 Feb 2016 11:01 PM PST RIYADH: Teroris yang membunuh orang-orang yang tidak bersalah di dalam masjid-masjid dan di tempat-tempat umum telah mengkhianati tanah air mereka dengan tindakan biadab, kata Dewan Ulama Senior Arab Saudi. Lembaga keagamaan tertinggi di Arab Saudi tersebut memaksudkan pada kelompok ISIS yang telah menargetkan tidak hanya orang yang tidak bersalah tetapi juga kerabat dekat mereka tanpa ampun. Menurut para Ulama, orang-orang tersebut tidak mendengarkan nasihat dan satu-satunya cara untuk menghilangkan mereka adalah melalui hukuman mati seperti yang ditentukan dalam kitab suci Al-Qur’an. Dalam sebuah pernyataan resmi, Dewan mengatakan bahwa keputusan yang sama (No. 148), yang diterbitkan 28 tahun yang lalu, mengizinkan hukuman mati terhadap para penjahat yang bertambah parah. Dewan mendesak anggota masyarakat untuk bekerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melaporkan orang-orang yang dicari negara sebagai bagian dari kerjasama dalam kebenaran dan ketakwaan yang pada akhirnya melindungi masyarakat. Badan agama tersebut menekankan bahwa kegagalan dalam melaporkan orang-orang yang dicari tersebut adalah pengkhianatan terhadap umat Islam dan kepemimpinan mereka. “Dewan telah menegaskan berulang kali bahwa Islam, agama kemanusiaan dan kasih sayang, tidak pernah bisa menjadi penyebab pengrusakan,” katanya. Dewan mengatakan tujuan Islam adalah kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia. Lagipula, Islam berusaha untuk membebaskan pikiran dari belenggu penindasan dan ketidakadilan, katanya. Dewan menegaskan bahwa kelompok teroris ISIS hanyalah geng dengan dasar yang tidak dikenal. “Kepemimpinan mereka dancara-cara mereka adalah sesat dan tidak Islami. Ini bukan negara, tapi geng, dan bukan Muslim tetapi mereka yang tenggelam dalam kebodohan,” tambahnya. (Arab News) |
Kerajaan Arab Saudi Akan Mengadopsi 1.000 Anak Yatim Piatu Irak Posted: 28 Feb 2016 10:08 PM PST RIYADH: Arab Saudi akan mengasuh 1.000 anak yatim piatu Irak di Kurdistan yang kehilangan orang tua mereka karena kejahatan ISIS, media lokal melaporkan. Langkah tersebut diambil mengikuti arahan Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, dalam hal ini, Duta Besar Arab Saudi Thamer Al-Sabhan dikutip mengatakan. Bantuan ini ada sebagai perpanjangan dari bantuan kemanusiaan yang Kerajaan Arab Saudi sediakan untuk orang-orang Arab sesuai arahan kerajaan, katanya. “Bantuan untuk korban perang adalah refleksi dari peran kemanusiaan dari Kerajaan Arab Saudi, yang berkomitmen untuk tugas-tugas agama, etika dan kemanusiaan,” kata Duta Besar. “Saudara-saudara kita di Irak menghadapi keadaan yang keras dan berat karena kejahatan yang dilakukan oleh kelompok teroris di negara ini. Bantuan kemanusiaan ini akan mencakup semua anak-anak Irak, “kata Al-Sabhan. Kerajaan Arab Saudi baru-baru mengirimkan bantuan mendesak untuk mereka yang terkena dampak konflik di provinsi Anbar. Arab Saudi telah menjanjikan 500 juta dollar AS untuk bantuan kemanusiaan bagi Irak untuk disalurkan melalui PBB untuk mereka yang membutuhkan tanpa memandang sekte atau etnisnya. PBB mengatakan ratusan ribu warga Irak telah mengungsi akibat serangan militan di negara tersebut. Kerajaan Arab Saudi mengikuti dari dekat distribusi bantuan tersebut untuk memastikan bahwa bantuan tersebut mencapai mereka yang berhak. Diperkirakan 1,2 juta warga Irak telah mengungsi akibat pertempuran, termasuk dari gubernuran Anbar dan Ninewa, menurut Badan Pengungsi PBB. Organisasi Internasional untuk Migrasi telah menyerukan pembuatan koridor kemanusiaan, memperingatkan bahwa puluhan ribu warga Irak yang mengungsi karena kekerasan berada di luar jangkauan lembaga-lembaga bantuan. (Arab News) |
Seorang Tentara Arab Saudi Dibunuh oleh Enam Orang Kerabatnya yang Pendukung ISIS Posted: 28 Feb 2016 07:35 PM PST HAIL – “Saya bangga dengan anak saya dan menganggapnya seorang yang syahid dalam tugas,” kata ibu almarhum tentara Arab Saudi, Badr Hamdi Sarikh Al-Rasyidi, yang dibunuh dengan kejam oleh enam orang kerabatnya yang adalah pendukung ISIS. Penduduk Roud Bani Hadi, sebuah desa kecil di wilayah Hail, dikejutkan oleh pembunuhan brutal Al-Rashidi, yang adalah seorang sersan di Angkatan Darurat Khusus di provinsi Qassim. “Saya berdoa agar anak saya masuk surga. Dia adalah anak yang baik dan Muslim yang baik, yang biasa shalat tepat waktu dan rutin membaca Alquran,” kata sang ibu. Al-Rasyidi, 32 tahun, telah menikah dan mempunyai dua anak dan istrinya sedang hamil anak ketiga mereka. Al-Rasyidi telah menjalani sekitar 12 tahun di dinas militer dan baru-baru ini dipromosikan ke pangkat sersan. Istri al-Rasyidi mengatakan bahwa suaminya menerima panggilan telepon dari dua orang sepupunya yang meminta untuk bertemu dengannya untuk menyerahkan sesuatu yang dikirim oleh kakek-neneknya untuk ibunya. Ketika ia tiba di tujuan di Jalan Riyadh-Qassim, pembunuhnya menariknya keluar dari mobil dan membunuhnya, kata sang istri. Sang istri itu mengatakan enam kerabatnya tersebut menggunakan hubungan kekeluargaan mereka dengan suaminya yang tidak bersenjata untuk memancing dia ke sebuah tempat yang terpencil dimana mereka bisa membunuhnya. (Saudi Gazette) |
You are subscribed to email updates from KoranMuslim.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |