Koran Muslim

| Jumat, 11 November 2011

Koran Muslim


Perbankan Syariah Indonesia Urutan Keempat di Dunia

Posted: 11 Nov 2011 04:00 PM PST

bank syariah ilustrasi  110328173806 562 Perbankan Syariah Indonesia Urutan Keempat di DuniaPertumbuhan perbankan syariah di Indonesia relatif cepat dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan aset mencapai 40 persen. Posisi aset perbankan syariah per September 2011 telah mencapai Rp 126 triliun. Dengan posisi itu, perbankan syariah Indonesia menduduki posisi keempat dunia setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah, Jumat (11/11), mengatakan pertumbuhan aset perbankan syariah Indonesia relatif cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan perbankan syariah di negara lain. Sementara rata-rata pertumbuhan perbankan syariah di dunia hanya 10-15 persen.

Angka pertumbuhan perbankan syariah Indonesia diprediksi terus naik. Hal itu dipengaruhi potensi ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan negara lain yang memiliki perbankan syariah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia per September 2011 tercatat 6,5 persen.

Pertumbuhan ekonomi itu didukung jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237 juta jiwa. Ini menjadi potensi pasar perbankan syariah. "Posisi kita dalam jumlah bank syariah termasuk menonjol di dunia," ujar Halim. Di Indonesia, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) telah mencapai 11, ditambah 23 Unit Usaha Syariah (UUS).

Dari segi kelembagaan, lanjut Halim, perbankan syariah Indonesia juga dinilai lebih unggul. Fatwa untuk perbankan syariah Indonesia dikeluarkan oleh satu lembaga yakni, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sementara negara lain, fatwa masih berasal dari masing-masing bank.

Potensi yang besar itu telah menarik sejumlah investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia di bidang ekonomi syariah. "Delegasi dari Timur Tengah menyatakan sangat tertarik pada perbankan syariah di Indonesia," ujarnya.

Sumber : Republika

Terkait tentang Perbankan Syariah Indonesia Urutan Keempat di Dunia :

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Indonesia Jadi Pusat Perbankan Syariah?
Melihat Perbankan Syariah 2015
Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah Di DIY
Tahun 2011, Perbankan Syariah Tumbuh 45%
Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Yogyakarta
BI: Perbankan Syariah Harus Jadi Agenda Bersama
Aset Perbankan Syariah di DIY Tumbuh 14,45 Persen
Perbankan Syariah Indonesia Prospektif
Pertumbuhan Perbankan Syariah Belum Selesaikan Masalah Ekonomi
Pertumbuhan Perbankan Syariah 2012 Stagnan?

Halleluyah!!! Gereja Nobatkan Gus Dur Pahlawan Pluralisme

Posted: 11 Nov 2011 02:00 PM PST

Halleluyah!!! Gereja Nobatkan Gus Dur Pahlawan Pluralisme

JOMBANG (voa-islam.com) – Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Gereja Kristen menyematkan gelar Pahlawan Pluralisme kepada mendiang KH Abdurrahman Wahid alis Gus Dur.

Penobatan gelar Pahlawan Pluralisme terhadap bekas Presiden RI yang lengser karena tersandung kasus Buloggate tersebut, dimotori oleh Badan Kerjasama Gereja-Gereja (BKG) dengan dmenggandeng puluhan kelompok lintas agama  Jombang.

Menurut Ketua Badan Kerjasama gereja-Gereja (BKG) Jombang, Pendeta Edi Kusmayadi, penetapan ini sebagai bentuk protes atas keputusan pemerintah terkait penolakan gelar pahlawan untuk Gus Dur. "Kami menyayangkan kalau Gus Dur tidak jadi dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena dengan adanya Gus Dur menjadi presiden RI yang sekaligus hanya dua tahun itu membawa pengaruh yang luar biasa," jelasnya, Kamis (10/11/2011). "Statemennya Gus Dur tadi yang saya katakan bahwa biarlah negara kita ini seperti taman yang beraneka macam bunga, tidak hanya satu macam bunga, itulah yang terkesan," tegasnya.

Pendeta Edi Kusmayadi menambahkan, Gus Dur sangat layak dinobatkan sebagai pahlawan karena jasanya yang yang sangat besar terhadap negara, antara lain kegigihan yang luar biasa dalam membela kelompok minoritas, khususnya umat kristiani. "Gus Dur layak menjadi pahlawan karena memiliki jasa yang sangat besar terhadap negara. Seperti memberi ruang gerak sejumlah kelompok minoritas yang sebelumnya sangat dibatasi," ujarnya.

Penganugerahan gelar Pahlawan Pluralisme yang dimotori oleh Badan Kerjasama gereja-Gereja (BKG) Jombang tersebut dilakukan tepat pada Hari Pahlawan tanggal 10 November 2011, disaksikan oleh puluhan aktivis lintas agama dan sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Jombang.

Pluralisme adalah Faham Agama Haram!!

Enam tahun silam, Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan Fatwa nomor: 7/MUNAS VII/MUI/II/2005 tentang Pluralisme, Liberalisme dan Sekularisme Agama dalam Pandangan Islam.

Dalam fatwa yang ditetapkan di Jakarta tanggal 22 Jumadil Akhir 1426 H (29 Juli 2005 M) tersebut, MUI menfatwakan Pluralisme sbb:

Pertama, Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengkalim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.

Kedua, Ketentuan Hukum. Pluralisme, Sekualarisme dan Liberalisme agama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama islam. Umat Islam haram mengikuti paham Pluralisme Sekularisme dan Liberalisme Agama. Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat islam wajib bersikap ekseklusif, dalam arti haram mencampuradukan aqidah dan ibadah umat islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain.

Dalam fatwa haramnya pluralisme tersebut, MUI mendasarkan hujjahnya terhadap beberapa ayat Al-Qur'an, antara lain: surat Ali Imaran 19, 85, Al-Kafirun 6, Al-Azhab 36, Al-Mumtahinah 8-9, Al-Qashash 77, Al-An'am 116, dan Al-Mu'minun 71).

Fatwa MUI jelas menyatakan Pluralisme sebagai faham haram, lantas Gus Dur dinobatkan Gereja sebagai Pahlawan Pluralisme. Secara tidak langung, apakah penobatan ini menempatkan mendiang Gus Dur sebagai Pahlawan faham haram? Wallahu a'lam. [taz/dari berbagai sumber]

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Mahasiswa: Mbah Maridjan Lebih Layak Dapat Gelar Pahlawan daripada Soeharto
FATWA MUI : PLURALISME , LIBERALISME, SEKULERISME SESAT
Doakan Gus Dur, Umat Berbagai Agama Gelar Yasinan & Tahlilan di Gereja
Doakan Gus Dur, Umat Berbagai Agama Akan Gelar Yasinan & Tahlilan di Gereja
Islam tidak menolak pluralisme?
Awas!! Kaum Lintas Agama Akan Rayakan Pesta ‘Silaturrahim Pluralisme’
Lagi, Novel Berbau Pluralisme Agama Milik Zuhairi Misrawi Akan Difilmkan
Kisruh Pendirian Gereja HKBP: Untuk Apa Gereja Didirikan?
Demi Soeharto Pahlawan, Ruhut Tuding SBY, Partai Demokrat, HMI, UI, ICW dan Aktivis sebagai Anak PKI
Anis Matta: PKS akan Mengusulkan Lagi Soeharto sebagai Pahlawan

Mengaji di Halaman Masjidil Haram

Posted: 11 Nov 2011 01:02 PM PST

Mengaji di Halaman Masjidil Haram

Mekkah (MCH)–Kegiatan ibadah tak henti-hentinya dilakukan oleh sejumlah jamaah haji Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh puluhan jamaah haji asal Jawa Barat ini. Selesai melaksanakan salat Subuh di Masjidil Haram, beberapa pekan lalu, mereka tidak langsung pulang ke pemondokan. Mereka berkumpul di halaman masjid megah yang berada di Kota Suci, Makkah.

Mereka mendengarkan ceramah atau siraman ruhani. Meski memakai bahasa Indonesia, logat Sunda masih kental keluar dari bibir sang penceramah yang memberi mau`idhah sembari berdiri tersebut. Para jamaah yang membentuk lingkaran, melingkari sang penceramah, tampak mendengarkan dengan khusyuk.

Kegiatan ini, tak hanya bisa dilihat di Masjidil Haram, Makkah. Di Masjid Nabawi, Madinah, sejumlah jamaah juga melakukan kegiatan sama. Mengaji atau menuntut ilmu memang tidak kenal waktu dan tempat. Meski berangkat haji, mereka pun tetap haus akan siraman ruhani. Kegiatan ini tak hanya dilakukan oleh jamaah asal Indonesia. Beberapa negara juga terlihat melakukan hal yang sama. (m izzul mutho)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Istirahat di Halaman Masjidil Haram
Proporsi Jamaah Haji Indonesia di Masjidil Haram Mulai Signifikan
Patuhi Imbauan Aturan Beribadah di .Masjidil Haram
Jamaah Haji Akhirnya Jalan Kaki ke Masjidil Haram
Rombongan Jamaah Pun Tersesat di Masjidil Haram
Nah Loh! Masjidil Haram Diusulkan Khusus Untuk Ibadah Haji dan Umrah Saja
Masjidil Haram Rawan Praktik Kejahatan
Mengaji Warisan di Masjidil Haram
Waspadai Tiga Titik Rawan di Masjidil Haram
Pemondokan di Makkah Paling Jauh 2,5 Km dari Masjidil Haram

Kumpulkan Jamaah dengan Bendera

Posted: 11 Nov 2011 01:02 PM PST

Kumpulkan Jamaah dengan Bendera

Mekkah (MCH)–Beragam cara dilakukan agar jamaah Indonesia tidak bingung saat melaksanakan ibadah haji. Maklum saja, tidak sedikit jamaah haji asal Indonesia masih sering tersesat.

Sebelum puncak haji misalnya, dari catatan Sektor Khusus Masjidil Haram, setiap hari ada jamaah yang tersesat. Jumlahnya tak hanya puluhan. Bahkan menembus angka seratus lebih. Padahal, berbagai langkah telah dilakukan oleh kelompok-kelompok jamaah itu sendiri. Di antaranya memakai syal atau kaus yang ada tulisan daerahnya. Ini untuk memudahkan dikenali.

Beberapa kiat lain adalah menunggu para jamaah di halaman Masjid Haram sembari membawa bendera tertentu. Bendera khusus yang punya ciri tertentu ini diikat pada penyangga lalu dipegangi. Ini diharapkan akan memudahkan mengumpulkan jamaah di kelompoknya. Karena mudah terlihat. Mereka tampak sabar menunggu para jamaah yang masih berada di dalam masjid. (m izzul mutho)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Rombongan Jamaah Pun Tersesat di Masjidil Haram
Jamaah Haji Khusus Ikut Pula Tersesat
Mayoritas Jamaah Yang Tersesat Berusia Lanjut
Jamaah Tersesat akan Semakin Banyak
Petugas Semakin Gencar Sweeping Jamaah Tersesat
Dua Hari, 456 Jamaah Haji Tersesat di Mina
Mati Ketawa ala Jamaah Haji: Haram… Haram… Kiri (1)
Jamaah Haji Akhirnya Jalan Kaki ke Masjidil Haram
Jamaah Haji Nonkuota Merepotkan
Jamaah Haji Non Kuota Dekati 2.000 Orang

Pemulang Perdana Sedikit Molor

Posted: 11 Nov 2011 01:02 PM PST

Pemulang Perdana Sedikit Molor

Jeddah (MCH)–Pemulangan perdana jamaah haji Indonesia mengalami sedikit keterlambatan. Namun, keterlambatan yang tak lebih dari dua jam ini masih lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Dari informasi yang didapatkan dari Kantor Operation Haji Garuda, jamaah kloter I debarkasi Medan baru berangkat pukul 11.57 dari jaðwal awal 10.30 waktu Arab Saudi. Kedatangannya di Bandara Polonia Medan juga mundur menjadi, 00.35 WIB, Selasa 12 November.

Sedangkan kloter I debarkasi Palembang masih dalam proses pemberangkatan hingga pukul 13.00 WAS. Menurut jadwal kloter I PLM berangkat pukul 11.40 WAS.

Senior Manger Bagian Perencanaan dan Kebijakan Haji Garuda Indonesia Sofyan Anwar mengatakan perseroan mengangkut 455 jamaah dengan menggunakan pesawat Boeing 747-400. “Ini adalah kemajuan besar bagi Garuda Indonesia, pasalnya pada pemulangan perdana Haji ke Tanah Air untuk tahun sebelumnya, kami selalu mengalami delay (keterlambatan) yang cukup lama,” kata Sofyan saat ditemui media usai melepas penerbangan perdana kelompok terbang (kloter) satu Medan di Jeddah, kemarin.

Dia menjelaskan, ketepatan waktu penerbangan perdana pemulangan jamaah ke Tanah Air adalah suatu hal yang krusial, karena jika penerbangan pertama delay maka akan berdampak pula kepada penerbangan selanjutnya.

Sofyan menjelaskan, pada Jumat kemarin terdapat 10 penerbangan dari King Abdul Aziz, dengan jarak waktu 1-2 jam dari flight (penerbangan) satu ke flight berikutnya. Rombongan terakhir adalah Kloter 2 Ujungpandang pada jam 16.30 waktu Jeddah.

Sekitar 150 petugas dari PT. Garuda Indonesia diterjunkan untuk membantu kelancaran proses pemulangan. Mereka antara lain melakukan pemeriksaan awal pada jamaah, supaya lebih mudah melewati imigrasi dan dalam proses boarding di dalam gate terminal.

Barang-barang terlarang seperti gunting, pisau cukur, silet, gunting kuku, korek api dan lain-lain disita supaya tidak ikut masuk kabin pesawat. Juga, jika ada jamaah yang membawa barang terlalu banyak dan melebihi ketentuan, mereka akan diminta meninggalkannya di bandara, untuk kemudian diurus oleh Kadaker dari pihak departemen agama.

Sebagai informasi, baru tahun ini Garuda memperoleh gate khusus di West Terminal bandara King Abdul Aziz. Dengan ini proses pemulangan jamaah diharapkan lebih lancar, karena tidak ada penumpukan calon penumpang dari negara-negara lain.

Pemulangan jamaah akan terus dilakukan secara berkelanjutan, 10-14 flight setiap hari. Kloter terakhir yang dijadwalkan meninggalkan Arab Saudi adalah Kloter 46 dari Ujungpandang, pada 10 Desember pukul 20.15 waktu setempat.

Kepala Dinas Urusan Haji Garuda Indonesia, Hady Syahrean mengatakan pada musim haji tahun ini, Garuda telah menerbangkan 113.361 jamaah yang tergabung dalam 299 kelompok terbang dari sembilan embarkasih yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan dan Makassar. Maskapai pelat merah tersebut juga mengoperasikan 14 pesawat berbadan labar terdiri dari tiga Boeing 747, satu Boeing 767, dua Airbus A330-300 dan
delapan Airbus A330-200.

Sementara itu penggunaan sayap barat Terminal Haji Bandara King Abdul Azis Jeddah untuk gate kepulangan jamaah haji Indonesia terkesan seadanya. Debu tebal masih tampak di lantai plaza kedatangan dan kursi tunggu calon penumpang. Kondisi ini membuat para penumpang terpaksa menggunakan masker untuk menguranggi pengaruh debu yang beterbangan.

Selain itu di terminal yang akan menampung lebih dari 100 ribu jamaah haji Indonesia ini tidak dijumpai musala. Kondisi kamar mandi pun kotor dan bau.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Syairozi Dimyati, mengakui fakta ini. Rencananya, PPIH akan melakukan pertemuan dengan pengelola bandara King Abdul Azis, Jeddah, untuk memperbaiki masalah kebersihan terminal itu.

“Di Plasa, janji GACA akan disiapkan gkebersihannya, di ruang tunggu. Tapi ternyata belum maksimal. Hari ini kita akan bertemu GACA untuk minta diperbaiki,” ujarnya di sela kunjugannya ke Bandara King Abdul Azis Jeddah.

Syairozi juga mengaku sempat ketar-ketir, karena koneksi pemeriksaan imigrasi masih terkendala hingga kemarin sore. “Alhamdulillah saat ini sudah siap,” ujarnya. Padahal, dia sudah mengingatkan Gaca sejak empat hari sebelumnya.(Suwarno/Heru Febriyanto)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Garuda Berharap Bisa Memanfaatkan Terminal Barat Bandara KAAI Jeddah
Pemulangan Kloter 1 MES Telat 1 Jam Lebih
Pemulangan Jamaah Haji Indonesia Melalui Terminal Barat Bandara KAAI Jeddah
Menag Tinjau Persiapan Kepulangan di Terminal Barat Bandara King Abdul Azis
Soal Pemulangan, Dirjen Haji Juga Soroti Garuda
Peniti dan Gunting Kuku Jamaah Bisa Hambat Penerbangan
Garuda Target 70 Persen Ketepatan Waktu Pemulangan
Hari ini, Dijadwalkan 14 Kloter Jamaah Haji Indonesia Tiba di Saudi
Tugas Lebih Berat, Daker Jeddah Tambah `Pasukan`
Gate Baru di Bandara Jeddah Tinggal Selangkah

Terminal Barat Masih Berdebu, PPIH Bakal Temui GACA

Posted: 11 Nov 2011 01:02 PM PST

Terminal Barat Masih Berdebu, PPIH Bakal Temui GACA

Jeddah (MCH)–Persiapan terminal barat Bandara King Abdul Azis dalam menyambut kepulangan jamaah haji kurang berjalan mulus. Salah satunya adalah masih banyaknya debu di plasa terminal yang belum dibersihkan.

Dalam pantauan MCH, hampir seluruh tempat duduk di ruang tunggu atau plasa masih berdebu, begitu juga lantainya yang tampak tidak disiram air, sama seperti saat peninjauan terakhir Menteri Agama, Suryadarma Ali, beberapa waktu lalu.

Sehingga udara di terminal ini kurang bersih seperti di terminal timur. Di terminal itu juga belum terdapat mushalla untuk tempat salat jamaah haji. Toilet juga masih terasa bau, karena lama tidak dipakai.

Mengenai tidak maksimalnya kebersihan terminal barat diamini Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Syairozi Dimyati, Jumat (11/11/2011).

Rencananya, PPIH akan melakukan pertemuan dengan pengelola bandara King Abdul Azis, Jeddah, untuk memperbaiki masalah kebersihan terminal itu.

“Di Plasa, janji GACA akan disiapkan kebersihannya, di ruang tunggu. Tapi ternyata belum maksimal. Hari ini kita akan bertemu Gaca untruk perbaiki,” jelas Syairozi yang tengah meninjau kepulangan jamaah haji.

Syairozi juga mengaku sempat ketar-ketir, karena koneksi pemeriksaan imigrasi masih terkendala hingga kemarin sore. “Alhamdulillah saat ini sudah siap,” ujarnya. Padahal, dia sudah mengingatkan Gaca sejak empat hari sebelumnya.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Garuda perihal belum bersihnya terminal barat.(syukri)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Garuda Berharap Bisa Memanfaatkan Terminal Barat Bandara KAAI Jeddah
Dirjen PHU Sidak Terminal Barat Hingga Toilet Wanita
Menag Tinjau Persiapan Kepulangan di Terminal Barat Bandara KAA
Pemulangan Jamaah Haji Indonesia Melalui Terminal Barat Bandara KAAI Jeddah
Persiapan Terminal Barat Tinggal 15 Persen Lagi
Menag Tinjau Persiapan Kepulangan di Terminal Barat Bandara King Abdul Azis
Ketua PPIH: Pelayanan Kedatangan Gelombang I Berjalan Lancar
Jamaah Jangan Segan Minta Bantuan Petugas Kesehatan PPIH
Terminal Haji Bandara Soetta Dipenuhi Calhaj
PPIH Siapkan Menu Khusus Armina

Pemulangan Kloter 1 MES Telat 1 Jam Lebih

Posted: 11 Nov 2011 01:02 PM PST

Pemulangan Kloter 1 MES Telat 1 Jam Lebih

Jeddah (MCH)–Jamaah haji dari kloter I embarkasi Mes mengalami keterlambatan pemulangan hingga satu jam lebih. Mereka berangkat melalui terminal barat, Bandara King Abdul Azis, Jeddah.

Dari informasi yang didapatkan Okezone dari Kantor Operation Haji Garuda, Mes I baru berangkat pukul 11.57 waktu Arab Saudi. Kedatangannya di Bandara Polonia Medan juga mundur menjadi, 00.35 WIB, Selasa 12 November.

Sedangkan kloter I embarkasi PLM masih dalam proses pemberangkatan hingga pukul 13.00 WAS. Menurut jadwal kloter I PLM berangkat pukul 11.40 WAS.

Haj Planning and Policy Garuda Indonesia, Sofyan Anwar, yang sebelumnya ditemui Okezone mengungkapkan jamaah haji kloter I Mes sudah mulai boarding pukul 10.00 kurang pagi tadi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan keterlambatan, di antaranya bus yang mengangkut jamaah dari waiting room hingga ke pesawat dan juga barang bawaan jamaah haji.

“Pemuatan barang di pesawat kan tidak mudah. Apalagi banyak jamaah yang tidak terlalu tinggi sehingga butuh waktu bagi jamaah memuat barang bawaannya di pesawat,” tuturnya.

Jamaah kloter 1 Mes ini berjumlah 455 orang yang diangkut dengan empat bus menuju pesawat. Empat bus ini dua kali mengangkut penumpang di waiting room.

Keterlambatan satu jam lebih melalui terminal barat ini lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Biasanya, keterlambatan pemulangan jamaah haji bisa mencapai dua jam lebih.(syukri)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Soal Pemulangan, Dirjen Haji Juga Soroti Garuda
Garuda Target 70 Persen Ketepatan Waktu Pemulangan
Hari ini, Dijadwalkan 14 Kloter Jamaah Haji Indonesia Tiba di Saudi
Gara-gara Sekawan Burung, Kloter 3 Balikpapan ‘Delay’ 9 Jam
13 Kloter Dijadwalkan Tiba di Jeddah dan Madinah
Sempat Delay 9 Jam, Kloter 3 Balikpapan Tiba Pukul 16.45 WAS
Closing Date, Tersisa Kloter 17 Banjarmasin
Setelah Delay 9 Jam, Kloter 3 Balikpapan Tiba Pukul 16.45 WAS
Pemulangan Jamaah Haji Indonesia Melalui Terminal Barat Bandara KAAI Jeddah
Siang Ini , Kloter Pertama Gelombang Kedua Tiba di Jeddah

20.500 Pekerja Peranggi Sampah Pasca Haji

Posted: 11 Nov 2011 01:02 PM PST

20.500 Pekerja Peranggi Sampah Pasca Haji

Mekkah (MCH)–Perhelatan akbar pelaksanaan haji yang melibatkan tak kurang dari 3 juta jamaah telah usai. Namun bagi petugas kebersihan Provinsi Mekkah, pekerjaan besar baru saja dimulai.

Berkumpulnya jutaan orang di tempat-tempat suci seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina selama lebih dari lima hari menyisakan ratusan ton kubik sampah. Botol plastik bekas tempat minuman, kertas pembungkus makanan, hingga ceceran sandal jamaah bertebaran memenuhi jalan-jalan di kota tenda Mina, Arafah dan Makkah.

“Operasi pembersihan di Arafah dan Muzdalifah dimulai segera setelah peziarah menyelesaikan rangkaian ibadahnya,” kata Walikota Mekkah, Osama Al-Bar, seperti yang dikutip dari Arab News, kemarin.

Al-Bar menjelaskan pihaknya mengerahkan tak kurang dari 20.500 pekerja untuk melakukan operasi pembersihan tempat-tempat suci tersebut. Mereka terbagi dalam unit-unit layanan di 25 titik yang meliputi Kawasan Mina, Muzdalifah, dan Arafah. “Pembagian ini agar koordinasi bisa mudah dilakukan, sehingga operasi pembersihan bisa cepat dilakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan puluhan ribu pekerja itu dilengkapi dengan ratusan truk sampah yang menyisir ke titik bekas keramaian selama proses puncak haji. 100 pekerja dengan armada 10 truk sampah juga disiagakan sepanjang waktu, jika terjadi situasi darurat.

Di Makkah saja, sekitar 7.000 pekerja telah membersihkan kota sejak 27 Oktober. Sekitar 670 truk sampah dan mesin lainnya dikerahkan untuk membersihkan jalanan. Untuk membersihkan Mina, dilakukan pasca jamaah menyelesaikan prosesi ibadah mereka. Laki-laki dalam overall kuning tampak tanpa henti, menyapu jalan-jalan, memasukan kotoran dalam kantong plastic warna oranye untuk kemudian dikumpulkan dalam kontainer-kontainer truk sampah. Sampah-sampah itu untuk sementara dikumpulkan di 131 pembuangan sementara di wilayah Mina, sambil menunggu jamaah benar-benar meninggalkan tempat mabit dan lempar jumroh ini.

Abdul Qadeer Sayeed, seorang penduduk Mekkah mengatakan wajar jika dalam perhelatan besar seperti pelaksanaan haji menyisakan kotoran dan sampah. Menurutnya, terkadang sebagian jamaah datang tanpa izin jelas sehingga tak mendapatkan layanan tenda maupun pemondokan di tempat yang disediakan. "Mereka yang datang secara ilegal tanpa tempat menginap, tidur di trotoar, di bawah jembatan dan di teras rumah penduduk. Jadi wajar jika sampah ada di mana-mana,†katanya.(suwarno)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Sisakan Sampah di Mana-Mana
Bagaimana Saudi Bersihkan Sampah Jutaan Jamaah Haji?
Gunakan Pesawat, Arab Saudi Perangi Nyamuk Pasca Musim Haji
Ribuan pekerja benahi Arafah dan Muzdalifah
Awal Haji Metro Mekkah Angkut Jamaah haji
Lebih Rawan di Mina Ketimbang Arafah dan Muzdalifah
Dalam Sehari 12 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Mina
Jamaah Haji Bergerak Menuju Arafah
Pemerintah Arab Rekrut 30.000 Pekerja Mesir Selama Musim Haji
Kasatop: Proses Armina Berjalan Lancar

Jamaah Nonkuota Merepotkan

Posted: 11 Nov 2011 01:01 PM PST

Jamaah Nonkuota Merepotkan

Mekkah (MCH)–Keberadaan jamaah haji non selalu membuat repot. Yang paling merasa terbebani adalah para petugas pelayanan haji. Mereka serba salah ketika hendak menolongnya misalnya ketika tersesat di jalan atau di Masjidil Haram. Celakanya. sama dengan `jamaah haji resmi` mereka juga terdiri dari banyak orang yang berusia lanjut.

“Jadi serba salah kalau mau ditolong. Tugas kami adalah menolong jamaah haji resmi Indonesia. Tapi kalau tidak dibantu kami juga merasa bersalah sebab selain orang tua mereka juga rekan sebangsa,” kata Amru , petugas pelayaanan haji di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/10). Menurut dia indikasi untuk menengarai sesorang menjadi jamaah haji non kuota adalah ketika mereka tidak punya identitas `resmi` sebagai haji, misalnya gelang dan tanda alamat tempat tinggal.

Menurut Amru, yang paling membuat bingung adalah ketika para jamaah haji non kuota ini tidak bisa berbahasa Indonesia dan tidak tahu di mana mereka tinggal. Belum lagi bila ada terjadi masalah kesehatan, maka akan dikirim kepada siapa jamaah haji ini.

“Para pengurusnya biasanya ngumpet. Mereka tidak berani ke kantor untuk mengambil jamaah yang tersesat. Akibatnya, kalau ada yang tersesat dan masih kuat jalan, terpaksa mereka akan dikembalikan ke Masjidil Haram. Ini biar mereka dicari oleh pengurusnya,” katanya lagi.

Salah satu wilayah tinggal jamaah haji non kuota itu adalah berada di seputaran area Aziziyah, Makkah. Kawassan ini adalah kawasan ramai dan terdapat pusat perbelanjaan. Mereka tinggal di beberapa apartemen dan rumah-rumah orang Arab biasa. Label yang mereka gunakan biasanya menyebut diri sebagai perusahaan travel perjalanan. Di kawasan ini banyak ditemuai para haji non kuoata yang berjalan hilir mudik dan berbelanja suvenir haji, misalnya sajadah, tasbih, dan pakaian.

“Mereka banyak datang untuk makan restoran kami. Dan jamaah haji non kuota ini memang banyak tinggal di sekitar Aziziyah ini. Kami pun gampang menengarainya sebagai jamaah haji non kuota karena tidak mengenakan gelang logam sebagai identitas jamaah. Biasanya mereka diantar bukan dari petugas haji Daker Makkah, tapi oleh pengurus biro travel,” kata Ahmad, salah seorang karyawan Restoran Surabaya.

Selain membuat beban bagi orang lain dan para `petugas haji resmi`, bila sampai ada jamaah haji non kuota mendapat masalah, juga akan membuat dirinya sendiri sengsara. Contoh paling nyata terjadi pada nenek Alawiyah (75) tahun yang mengaku berasal dari Lampung Timur. Sudah tiga kali dia bolak-balik datang ke kantor kantor pelayanan haji Daerah kerja (Daker) Makkah karena tersesat di Masjidil Haram. Dan selama itu dia pun tak pernah dijemput oleh para pengurus travel yang mengantarkannya.Akibatnya, dia terpaksa di kembalikan ke area Masjidil Haram dengan maksud biar dijemput oleh para pengurusnya.Lebih mengenaskan lagi selain tak bisa berbahasa Indonesia, nenek ini juga mengalami disorientasi.

“Petugas kami tak mungkin mengantarkan nya pulang ke pemondokan. Karena dia sendiri tak tahu di mana dirinya tinggal. Ini sulit dilacak karena mereka tak punya identitas haji, seperti misalnya letak maktab, pondokannya, dan pemimpin rombongannya. Akhirnya karena melihat nenek ini masih sehat kami antarkan saja ke Masjidil Haram biar nanti dijemput sendiri oleh pengurus travelnya,” kata Kadaker Makkah, Arsyad Hidayat.

Terkait soal jamaah haji non kuota, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali akan mengajak instansi lain dalam upaya mencegah kedatangan haji nonkuota agar tidak lagi berada di Arab Saudi. “Ini karena keberadaan mereka (jemaah nonk kuoata) dapat merepotkan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi,” katanya.

Pada setiap tahunnya, jelas Suryadharma, setidaknya ada 3.000 jemaah nonkuota yang naik haji dengan menggunakan agen perjalanan yang tidak bertanggungjawab terhadap jemaah yang dilayaninya. Untuk itu ia berharap adanya koordinasi antarinstansi sebagai upaya untuk menekan jumlah jemaah haji tersebut.

“Dengan demikian jemaah juga tidak dirugikan karena telah membayar mahal Rp 60 juta hingga Rp 70 juta per orang,” ujar Suryadharma seraya menambahkan, Kemenag akan mengajak Kementerian Hukum dan HAM, Kepolisian, Kementerian Luar Negeri serta Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta untuk mencegah keberangkatan haji nonkuota.

Menurut Suryadharma Ali, melalui koordinasi antarinstansi ini diharapkan dapat mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji nonkuota sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini karena banyak jemaah nonkuota yang terlantar atau tersesat dan tidak bisa kembali ke pondokan atau tidak memiliki tenda saat berada di Arafah dan Mina.

“Akibatnya, kita menjadi kesulitan saat hendak mengembalikan ke pondokan karena data tidak kita miliki dan jemaah juga tidak tahu alamat pondokan,” tandasnya.(muhammad subarkah)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Jamaah Haji Nonkuota Merepotkan
Ini Dia Mengapa Jamaah Haji Nonkuota Menyusahkan
Pemerintah Arab Saudi Dipusingkan Jamaah Nonkuota
Jamaah Haji Nonkuota Tahun Ini 3.000-an Orang
Jamaah Non-Kuota Terus Bertambah
Kadaker Mekkah: Jemaah Nonkuota Akibat Penawaran-Permintaan Tak Imbang
Wagub Jatim: Tangkap Penyelenggara Haji Nonkuota Nakal
Kedubes Saudi Engan Jelaskan Soal Visa Nonkuota
Menag: Tindak Tegas 18 Penyelenggara Haji Nonkuota
Mabes Polri Selidiki Penyimpangan Penyelenggaraan Haji Nonkuota

Bayar 3.000 Riyal, TKW Indonesia dari Riyadh Naik Haji

Posted: 11 Nov 2011 01:01 PM PST

Bayar 3.000 Riyal, TKW Indonesia dari Riyadh Naik Haji

Mekkah(MCH)–Risma, tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang mengatakan, dirinya merasa senang karena dapat melaksanakan ibadah haji tahun 2011 bersama teman-temannya yang merantau di Riyadh. Untuk melaksanakan ibadah haji ini ia mengaku mengeluarkan biaya sebesar 3.000 riyal.

“Alhamdulillah saya bisa berangkat haji tahun ini. Majikan juga mengijinkan, bahkan memberi uang saku,” karta Risma di Makkah,Kamis (11/11).

Hal yang sama dikatakan Onah, TKW asal Rangkasbitung, Banten bahwa majikannya sangat mendukung untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. “Karena itu, saya diberi uang saku sebesar 600 riyal,” tuturnya.

Risma dan Onah datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji bersama ratusan TKW lainnya. Keduanya berangkat dari Riyadh menggunakan jalur darat yang ditempuhnya selama satu hari satu malam.

Selama berada di Makkah, tutur Risma, tinggal dalam satu pondokan bersama teman-temannya yang semuanya perempuan. Ditanya apakah ingat keluarga? “Ya selalu ingat. Apalagi terhadap anak-anak yang ditinggalkan,” jelasnya.

Pada saat puncak haji, memang tidak sedikit para pekerja Indonesia yang datang dari berbagai belahan kota yang berada di Timur Tengah untuk berhaji. Hal itu terlihat nyata saat melakukan lempar jumrah di Jamarat. Mereka berjalan saling bergandengan dalam satu barisan.

“Kami senang kalau bertemu dengan orang senegara. Sepertinya, kita ini sedang pulang kampung,” kata Risma dan Onah yang terus berpamitan pulang ke pondokan setelah menyelesaikan rukun wajib haji. (syaifullah hadmar)

Sumber

Baca Juga Berita Lain Yang Berhubungan Dengan Berita Ini:

Umrah dari Tan`im, Naik SAPTCO 2 Riyal, Bus Mini 4 Riyal
Dari Belanja Souvenir, Pendapatan Makkah Capai 5 Miliar Riyal
Tiap Hari Jamaah Haji Tukar 45 Juta Riyal
Tabung Haji Batasi Penarikan Dana Maksimal 500 Riyal
Belum Sempat Tukar Riyal? Tenang…Di Jeddah Beli Riyal Pakai Rupiah Lebih Murah
Besok Rombongan Pertama Jamaah Haji Indonesia Tiba di Makkah
Ribuan Riyal Uang Jamaah Haji RI Ditemukan Tercecer di Nabawi
Naik Haji, Nenek Obama Berdoa Agar Cucunya Jadi Muslim
Proporsi Jamaah Haji Indonesia di Masjidil Haram Mulai Signifikan
Seluruh Jemaah Haji Indonesia Sudah di Tanah Suci

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲