Latest Post

Koran Muslim

| Minggu, 27 September 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Propaganda Anti-Arab Saudi oleh Media Pro-Teheran Diungkap

Posted: 27 Sep 2015 03:54 AM PDT

MINA: Beberapa surat kabar Inggris memperoleh kritik intens karena menerbitkan cerita-cerita yang tidak benar tentang penyebab insiden terinjak-injak di Mina pada hari Kamis.

Colin Freeman, koresponden asing utama untuk The Telegraph, telah dikritik di media sosial karena sebuah cerita yang menuduh bahwa “himpitan mematikan itu disebabkan oleh kepolisian yang menutup dua pintu masuk jalan karena ada kunjungan orang penting ke istana Raja Salman yang letaknya dekat dari tempat tersebut.”

Pada kenyataannya, insiden terinjak-injak itu terjadi di jalan yang jauh dari istana.

Wartawan yang mengetahui topografi daerah tersebut menertawakan baik cerita palsu tersebut maupun kedunguan penulis.

“Daripada menerima tudingan-tudingan liar tersebut, ia (Colin Freeman) seharusnya melakukan cek silang dengan orang-orang di lapangan mengenai lokasi Jalan Nomor 204 (dimana tragedi itu terjadi) dan lokasi istana Raja Salman,” kata Jamil Radwan, seorang wartawan Mesir yang meliput Haji. “Dua lokasi tersebut berjauhan. Juga, sama sekali tidak ada pergerakan VIP (orang penting) di daerah itu, “ia menegaskan.

Dalam sebuah pernyataan kepada media, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Muhammad bin Nawaf, mengatakan klaim bahwa insiden terinjak-injak itu terjadi karena pergerakan VIP (orang penting) adalah benar-benar palsu. “Ini adalah kebohongan berbahaya yang tidak memiliki dasar apapun dalam kebenaran. Kendaraan dari pejabat Arab Saudi tidak melakukan perjalanan melalui daerah ini, ” katanya dan menjelaskan sumber rumor tersebut.

“Sejauh yang kami ketahui, rumor berasal dari saluran yang dikendalikan negara Iran, Press TV dan Adiyar Lebanon, yang baru-baru ini salah mengklaim bahwa 200 masjid sedang dibangun di Jerman oleh Arab Saudi untuk pengungsi Suriah.”

Dia mengatakan sangat disayangkan bahwa surat kabar utama Inggris telah menerima cerita sebagai kebenaran tanpa memeriksa keshahihan sumber.
Analis keamanan Arab Saudi, Nawaf Ubaid, mengatakan: “Ini adalah kasus klasik jurnalisme amatir oleh media Inggris tertentu. (Mereka) telah menciptakan suatu realitas fiksi paralel.”

Pangeran Muhammad mengatakan bahwa Raja Salman telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab bencana dan segera setelah hasilnya diketahui, mereka akan diumumkan.

Kepala Liga Dunia Muslim juga mengecam kritik Iran atas Arab Saudi. “Pernyataan yang tidak bertanggung jawab dari beberapa pejabat Iran ditujukan untuk merugikan Arab Saudi dan para pemimpinnya,” kata Sekretaris Jenderal LDM, Abdullah Al-Turki. “Mereka ingin menyakiti umat Islam yang memiliki kepercayaan terhadap Arab Saudi dan kepemimpinannya yang melayani dua Masjid suci.”

“Jenis berita apa itu?” tanya penulis dan pendidik Arab Saudi, Khalid Al-Awadh, di akun Twitter-nya dalam menanggapi Freeman dari The Telegraph.

Wartawan Inggris Ismail Nakhuda mengatakan mayoritas media Barat tidak tahu tentang geografi tempat-tempat Haji dan sehingga mereka sering melakukan kesalahan.

Sebagai tanggapan, sebagian menyarankan bahwa kesempatan ini harus digunakan untuk mendidik wartawan mengenai Mina dan ritual haji. “Salah satu stasiun radio menyarankan (pendirian) pusat perbelanjaan di Mina,” kata seorang wakil dari Dewan Haji Inggris.

Seorang warga Arab Saudi, yang mengirimkan tweet-tweet melalui akun @nawaf442, mengirimkan tweet dimana ia mengatakan: “Sekedar informasi: Sebuah insiden terinjak-injak di sebuah stadion di Sheffield, Inggris, selama pertandingan Liverpool lawan Nottingham, yang dihadiri oleh 40.000 penonton mengakibatkan 100 orang tewas.” Tweet itu di-tweet ulang sebanyak 15.000 kali.

Seorang jama’ah Haji asal Pakistan, Muhammad Umar Ali Khan, mengatakan sangat disayangkan bahwa sejumlah orang dan negara terbawa dalam politik atas jenazah-jenazah jama’ah Haji.

“Ini sangat memalukan. Semoga Allah memberikan petunjuk atas negara-negara tersebut dan membimbing mereka untuk menghormati yang wafat. Aku akan memaafkan media karena mereka tidak tahu tentang ritual kami dan topografi (lokasi Haji).”

Diterjemahkan dari:
http://www.arabnews.com/featured/news/811966

Petugas Haji Iran: Insiden Terinjak-injak Mina Disebabkan oleh Jama’ah Haji Iran Tidak Mengikuti Perintah

Posted: 26 Sep 2015 09:15 PM PDT

Kelompok dari sekitar 300 jama’ah haji Iran tidak menunggu izin untuk meninggalkan Jamarat

Jalan 204 di Mina, sebelah timur kota suci Makkah, Arab Saudi, dimana insiden terinjak-injak menewaskan ratusan jama'ah Haji pada tanggal 24 September 2015. (Asharq Al-Awsat)
Jalan 204 di Mina, sebelah timur kota suci Makkah, Arab Saudi, dimana insiden terinjak-injak menewaskan ratusan jama’ah Haji pada tanggal 24 September 2015. (Asharq Al-Awsat)

Mina, Asharq Al-Awsat – Tragedi Haji yang telah menyebabkan ratusan orang wafat dan terluka itu disebabkan oleh sekelompok jama’ah Haji asal Iran yang tidak mengikuti perintah dari otoritas haji, ungkap seorang petugas Haji Iran.

Setidaknya 717 jama’ah wafat dan 863 luka-luka pada hari Kamis ketika dua kelompok besar manusia bertabrakan di persimpangan jalan di Mina, sebelah timur kota suci Muslim, Mekkah, kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Petugas tersebut, yang meminta namanya dirahasiakan dalam membahas masalah ini, mengatakan kecelakaan itu terjadi setelah sekelompok sekitar 300 jama’ah Haji asal Iran tidak mengikuti perintah yang mengharuskan mereka untuk menunggu izin untuk meninggalkan Jamarat – lokasi dimana para jama’ah Haji melakukan ritual (jumrah) “melempari setan.”

Alih-alih, kelompok (asal Iran) tersebut malah kembali ke kantor urusan Haji mereka selagi kelompok lain sedang dalam perjalanan mereka ke lokasi (Jamarat) sebagaimana yang telah dijadwalkan, menurut petugas itu.

“Kelompok ini berhenti untuk sementara, menyebabkan jama’ah Haji yang baru datang menggunakan jalan yang lebarnya kurang dari 20 meter,” katanya, yang menambahkan bahwa perbuatan seperti itu sering membawa kepada konsekuensi yang tragis (ketika terjadi) di daerah ramai.

Para jama’ah Haji asal Iran dijadwalkan untuk meninggalkan Jamarat berjam-jam setelah kecelakaan itu terjadi, kata petugas itu.

Sementara itu, satu sumber keamanan Saudi mengatakan pihak berwenang dapat memeriksa kamera-kamera keamanan yang dipasang di terowongan yang menuju Jamarat untuk memverifikasi kapan kelompok Iran meninggalkan lokasi tersebut.

Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz, pada Kamis menyatakan belasungkawanya kepada keluarga korban dan berjanji bahwa “peningkatan cara-cara dan mekanisme (pelaksanaan) musim Haji tidak akan berhenti.”

Kebanyakan saksi mata yang berbicara kepada Asharq Al-Awsat sepakat bahwa kerumunan terjadi setelah jama’ah Haji “tidak mengikuti perintah dari pihak keamanan.”

Yahia Hamidah, jama’ah haji berumur 26 tahun asal Yordania, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa “sekelompok jama’ah Haji yang tidak biasa berkerumun di Jalan 204 [yang mengarah ke Jamarat] setelah beberapa memasuki jalur yang salah.”

“Pergerakan jama’ah Haji pada jalan 204 berlangsung normal sampai sejumlah besar jama’ah Haji datang dari arah yang berlawanan, yang menghentikan pergerakan jama’ah Haji selama sekitar satu setengah jam sebelum orang-orang yang berusia tua mulai bertumbangan,” kata jama’ah Haji yang lain.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah mengatakan bahwa penyelidikan tentang penyebab terinjak-injak tragis ini sedang berlangsung dan bahwa “suhu yang tinggi dan kelelahan (jama’ah Haji)” ikut memberi andil dalam kecelakaan tersebut.

Ibrahim Al-Qurashi memberi kontribusi laporan tambahan dari Mina

Diterjemahkan dari:
http://english.aawsat.com/2015/09/article55345221/hajj-stampede-caused-by-iranian-pilgrims-not-following-instructions-hajj-mission-official

Arab Saudi Meluncurkan Saluran TV dan Radio dalam Bahasa Persia

Posted: 24 Sep 2015 08:11 PM PDT

MINA – Menteri Kebudayaan dan Informasi, Adel Al-Turaifi, pada Rabu malam meluncurkan saluran TV haji khusus dan stasiun radio dalam bahasa Persia dan mengatakan pemancaran dan siaran akan mencapai sekitar 130 juta orang di seluruh dunia.

Saluran TV dan stasiun radio ini akan mengudarakan dan menyiarkan secara langsung ibadah Haji dan pergerakan jama’ah Haji di Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci lainnya.

“Alat media ini bertujuan untuk menyorot pesan-pesan abadi dari Haji dan konsep-konsep besar mengenai Islam,” katanya.

Menteri mengatakan saluran TV dan radio ini menargetkan mereka yang berbahasa Persia di seluruh dunia dan akan dipancarkan dan disiarkan 24 jam sehari.

Dia mengatakan radio akan dipancarkan pada gelombang FM untuk wilayah Makkah dan tempat-tempat suci, dan akan menggunakan gelombang pendek untuk wilayah lain di seluruh dunia.

Menteri mengatakan pemancaran TV akan dilakukan dengan empat satelit – Arabsat, Nilesat, Yahsat dan Hot Bird.

Al-Turaifi mengatakan saluran TV dan stasiun radio akan memiliki tim yang beranggotakan 80 wartawan dan produser.

Diterjemahkan dari:
http://www.saudigazette.com.sa/index.cfm?method=home.regcon&contentid=20150925257708

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Minggu, 27 September 2015 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲