Latest Post

Koran Muslim

| Sabtu, 28 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Bali Menolak Penerapan Wisata Syariah

Posted: 27 Nov 2015 10:56 PM PST

JAKARTA. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana menegaskan bahwa pemerintah tidak setuju dengan konsep wisata Syariah yang saat ini menjadi perbincangan hangat terutama di Bali.
 
Hal ini disampaikan saat berkunjung di destinasi wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Jumat (27/11). “Kami dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tidak ingin mengembangkan wisata syariah di Bali,” kata Pitana.
 
Isu penerapan wisata syariah di Bali disikapi beberapa kalangan yang dengan tegas menolak hal tersebut. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dan BTB Provinsi Bali melayangkan surat ke Kemenpar untuk menolak penerapan wisata syariah di Bali.
 

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Sabtu, 28 November 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Sabtu, 21 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Lembaga Ahli: 91 Persen Warga Negara Arab Saudi Memiliki Pandangan Sangat Negatif tentang Iran

Posted: 20 Nov 2015 11:04 PM PST

JEDDAH / Abha: Sejumlah besar, 91 persen, warga negara Arab Saudi memiliki pandangan sangat negatif tentang Iran, berdasarkan sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh lembaga ahli (think tank) asal Amerika.

Penelitian dilakukan oleh Forum Fikra dari Institut Washington, sebuah blog online dalam bahasa Arab dan Inggris yang memfokuskan diri pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Timur Tengah. Seribu orang, separuhnya berusia di bawah 35 tahun, telah disurvei, menurut sebuah laporan dalam sebuah publikasi lokal.

David Pollock, seorang rekan senior dari Institut Washington yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa 28 persen dari responden memiliki pendidikan dan lulusan sekolah menengah. Survei tersebut dilakukan di seluruh Kerajaan Arab Saudi pada bulan September.

Dalam survei tersebut, warga negara Arab Saudi yang disurvei memandang negara-negara asing lain sebagai tidak baik.

Sembilan puluh satu persen dari warga negara Arab Saudi yang disurvei berpendapat “sangat negatif” tentang Iran, sementara 42 persen berpendapat “negatif sampai batas tertentu” tentang kebijakan negara tersebut. Hanya 12 persen berharap hubungan antara Iran dan dunia Arab ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan.

Pendapat mengenai perjanjian nuklir Iran telah berubah dengan tiba-tiba, dengan 42 persen percaya bahwa itu adalah kesepakatan yang buruk dan 39 persen menganggapnya baik pada tingkatan tertentu, kata Pollock.

Proyek Fikra Institut Washington “adalah program penelitian, publikasi, dan pengembangan-jaringan multi-tahun yang dirancang untuk menghasilkan ide-ide kebijakan untuk mempromosikan perubahan positif dan melawan penyebaran ekstremisme di Timur Tengah,” menurut situs Web lembaga tersebut.

Referensi: http://www.arabnews.com/featured/news/838846

Lembaga Ahli: 85 Persen Warga Negara Arab Saudi Memiliki Pandangan Negatif tentang Rusia

Posted: 20 Nov 2015 10:55 PM PST

JEDDAH / Abha: Sejumlah besar, 85 persen, warga negara Arab Saudi memiliki pandangan negatif tentang Rusia, berdasarkan sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh lembaga ahli (think tank) asal Amerika.

Penelitian dilakukan oleh Forum Fikra dari Institut Washington, sebuah blog online dalam bahasa Arab dan Inggris yang memfokuskan diri pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Timur Tengah. Seribu orang, separuhnya berusia di bawah 35 tahun, telah disurvei, menurut sebuah laporan dalam sebuah publikasi lokal.

David Pollock, seorang rekan senior dari Institut Washington yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa 28 persen dari responden memiliki pendidikan dan lulusan sekolah menengah. Survei tersebut dilakukan di seluruh Kerajaan Arab Saudi pada bulan September.

Dalam survei tersebut, warga negara Arab Saudi yang disurvei memandang negara-negara asing lain sebagai tidak baik, dengan 85 persen memiliki pandangan negatif mengenai Rusia dikarenakan “kebijakan saat ini” dari negara tersebut.

Proyek Fikra Institut Washington “adalah program penelitian, publikasi, dan pengembangan-jaringan multi-tahun yang dirancang untuk menghasilkan ide-ide kebijakan untuk mempromosikan perubahan positif dan melawan penyebaran ekstremisme di Timur Tengah,” menurut situs Web lembaga tersebut.

Referensi: http://www.arabnews.com/featured/news/838846

Lembaga Ahli: 92 Persen Warga Negara Arab Saudi Menolak ISIS

Posted: 20 Nov 2015 10:47 PM PST

JEDDAH / Abha: Sejumlah besar, 92 persen, warga negara Arab Saudi menolak kelompok teroris ISIS, berdasarkan sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh lembaga ahli (think tank) asal Amerika.

Penelitian dilakukan oleh Forum Fikra dari Institut Washington, sebuah blog online dalam bahasa Arab dan Inggris yang memfokuskan diri pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Timur Tengah. Seribu orang, separuhnya berusia di bawah 35 tahun, telah disurvei, menurut sebuah laporan dalam sebuah publikasi lokal.

David Pollock, seorang rekan senior dari Institut Washington yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa 28 persen dari responden memiliki pendidikan dan lulusan sekolah menengah. Survei tersebut dilakukan di seluruh Kerajaan Arab Saudi pada bulan September.

Dia mengatakan warga Arab Saudi yang disurvei menggambarkan ISIS sebagai salah satu organisasi terburuk di dunia. Hasil yang diperinci, 78 persen berpendapat “sangat negatif” terhadap organisasi tersebut, sementara 14 persen berpendapat “negatif sampai batas tertentu.”

Institut Washington mengatakan hasil survei tersebut mirip dengan hasil survei yang dilakukan pada tahun lalu.

Proyek Fikra Institut Washington “adalah program penelitian, publikasi, dan pengembangan-jaringan multi-tahun yang dirancang untuk menghasilkan ide-ide kebijakan untuk mempromosikan perubahan positif dan melawan penyebaran ekstremisme di Timur Tengah,” menurut situs Web lembaga tersebut.

Sumber: http://www.arabnews.com/featured/news/838846

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Sabtu, 21 November 2015 With 1 komentar:

Koran Muslim

| Rabu, 18 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Dua Polisi Arab Saudi Ditembak Mati di Wilayah Mayoritas Syi’ah di Arab Saudi

Posted: 18 Nov 2015 05:10 AM PST

JEDDAH: Dua polisi Arab Saudi ditembak mati pada Rabu ketika mereka ditembaki di wilayah timur Arab Saudi, di mana sebagian besar masyarakat minoritas Syi’ah tinggal, kata Kementerian Dalam Negeri.

Serangan sebelum fajar tersebut terjadi di dekat sebuah peternakan di daerah Saihat di Qatif, di pantai Teluk.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan tersangka atau tersangka-tersangka belum berhasil segera diidentifikasi.

Sumber: http://www.arabnews.com/saudi-arabia/news/837306

Toko Pakaian Zara Memecat Dua Karyawan Perancis Karena Melarang Masuk Wanita Berhijab

Posted: 17 Nov 2015 10:56 PM PST

PARIS: Zara (sebuah jaringan toko pakaian, red) memecat dua karyawannya dari sebuah toko di Perancis pada Selasa setelah kemarahan media sosial atas seorang wanita yang ditolak masuk karena memakai jilbab.

“Jenis mentalitas ini belum pernah terjadi di Zara dan belum pernah ada perintah yang diberikan untuk bertindak dengan cara ini,” kata Jean-Jacques Salaun, kepala toko Zara di Perancis.

Salaun mengatakan seorang satpam di toko di Plaisir, barat Paris, meminta wanita itu untuk melepaskan jilbabnya, yang dikenal sebagai hijab. Ketika wanita itu menolak, dia tidak diizinkan masuk.

Hukum Perancis melarang orang mengenakan cadar seperti burqa atau niqab, tapi hijab hanya menutupi rambut wanita.

Perusahaan asal Spanyol tersebut mengkonfirmasi bahwa mereka telah memecat manajer dan penjaga keamanannya.

Peristiwa ini terjadi dalam akhir pekan yang tegang di Perancis menyusul serangan yang terjadi yang menewaskan 129 orang.

Video dari kejadian itu telah diposting di media sosial, mendorong seruan boikot.

Salaun mengatakan ia meminta maaf kepada wanita tersebut secara penuh segera setelah ia mendengar tentang kejadian itu.

“Menghormati keanekaragaman adalah pilar dasar yang mana Inditex (induk perusahaan Zara) didirikan, dengan lebih dari 140.000 karyawan di seluruh dunia yang mewakili banyak ragam budaya dan agama,” kata Zara dalam sebuah pernyataan.

Sumber: http://tribune.com.pk/story/993281/zara-fires-french-employees-for-barring-woman-wearing-headscarf/

Seorang Muslimah Ditonjok Perutnya, Ditarik Copot dan Dirobek Hijabnya oleh Dua Pria di Kanada

Posted: 17 Nov 2015 10:29 PM PST

Seorang Muslimah sedang menjemput anaknya dari Sekolah Umum Grenoble di taman Flemingdon pada Senin ketika ia diserang oleh dua pria, kata polisi kepada 680 NEWS dan CityNews.

Polisi mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 3 sore di dekat Jalan Don Mills dan Eglinton Avenue East.

Serangan tak tahu malu terhadap Muslimah tersebut dianggap sebagai kejahatan rasial, menurut pihak kepolisian.

Dua pria tersebut mendekati si Muslimah dan mulai melontarkan kata-kata tak senonoh rasis dan anti-Islam kepadanya.

Polisi mengatakan dua pria tersebut mulai memanggil wanita itu “teroris” dan mengatakan “kembali ke negaramu.”

Satu dari dua pria tersebut mulai meninju si Muslimah di perut dan pria kedua merobek hijabnya selama penyerangan. Muslimah tersebut meneriaki mereka untuk berhenti.

(Bersambung)

Sumber: http://www.citynews.ca/2015/11/16/muslim-woman-attacked-outside-childrens-school-flemingdon-park/

Dua Pria Arab Saudi Dipuji Karena Membayar Diyat Secara Rahasia untuk Pengemudi Filipina

Posted: 17 Nov 2015 07:56 PM PST

JEDDAH: Para warga negara asing, semuanya memuji dua orang pria Arab Saudi yang memiliki hati emas yang menyumbangkan 225.000 Riyal (827 juta Rupiah) membayar diyat (uang darah) untuk seorang pengemudi Filipina yang dihukum karena menabrak seorang pria India pada sebuah kecelakaan jalan raya di Arab Saudi.

Sikap baik dua pria ini sangat diapresiasi di media sosial.

“Sikap ini telah membuktikan bahwa tuan rumah kami (Arab Saudi, red) adalah orang-orang yang baik hati. Saya tidak bisa membayangkan hal yang sama dilakukan oleh rakyat saya sendiri untuk rekan senegaranya,” kata Shuja-ul-Haq, seorang profesional TI, di Jeddah.

Tabish, seorang manajer pemasaran yang berasal dari India, mengatakan ia tidak bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada dua pria tersebut yang bahkan tidak mau memberitahukan nama-nama mereka.

Orang Filipina tersebut sedang mengemudikan sebuah van di jalan di pusat kota Al-Rass ketika ia menabrak seorang pejalan kaki, membunuhnya seketika, menurut situs berita Sabq.org.

“Dua pria Saudi menyumbangkan uang diyat yang diminta oleh kerabat korban. Pengadilan telah mengirim sebuah surat ke penjara untuk melepaskan orang Filipina tersebut dan menganggap kasus ini telah ditutup,” kata surat kabar online tersebut tanpa mengidentifikasi dua pria Saudi tersebut atau mengatakan mengapa mereka membayar diyat tersebut.

Sumber: http://www.arabnews.com/featured/news/837281

Seorang Pria Mendorong Seorang Muslimah ke Kereta Bawah Tanah yang Sedang Mendekat di London

Posted: 15 Nov 2015 09:45 PM PST

Seorang pria ditahan atas tuduhan percobaan pembunuhan setelah dia mendorong seorang Muslimah ke jalur kereta bawah tanah London yang sedang mendekat.

Rekaman CCTV menunjukkan pria tersebut berdiri di belakang Muslimah itu sebelum mendorongnya ke jalur kereta selagi kereta itu mendekat.

Korban terhempas ke kereta sebelum terpental kembali ke peron, selagi komuter bergegas menolongnya. Insiden ini terjadi di stasiun Piccadilly Circus di peron jalur Bakerloo sesaat sebelum pukul 04:10 sore pada Selasa, 10 Nopember.

Seorang juru bicara Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan bahwa Muslimah tersebut secara ajaib selamat dengan hanya luka ringan. Dia dilaporkan dirawat oleh paramedis sebelum dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Direktur penegakan hukum dan operasi jalanan di Transportasi London, Steve Burton mengatakan, “Jenis peristiwa mengejutkan ini sangat langka.”

“Staf kami bertindak dengan cepat untuk menolong Muslimah tersebut dan pelanggan lainnya di tempat kejadian, dan kami bekerja sama dengan polisi saat mereka melakukan penyelidikan,” tambahnya.

Tersangka berada dalam tahanan dan dijadwalkan muncul di Pengadilan Blackfriars Crown pada 25 November.

Seorang juru bicara Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan, “Petugas saat ini sedang bekerja untuk membangun gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dan ingin mendengar dari siapapun yang memiliki informasi.”

Sumber: http://tribune.com.pk/story/991322/man-pushes-muslim-woman-into-oncoming-underground-train-in-london/

Protes Besar-besaran Menyambut Modi di London

Posted: 12 Nov 2015 05:12 AM PST

LONDON: Aktivis-aktivis HAM dan sejumlah forum sosial-keagamaan telah siap menggelar protes besar di Downing Street dan Wembley untuk merusak kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Gambar besar Narendra Modi memegang sebuah pedang di satu tangan dan sebuah perisai dengan simbol agama Hindu (Oum) dengan swastika dilapiskan di atasnya muncul di Gedung Parlemen di sebelah Big Ben yang ikonik.

Jaringan Awaaz adalah ujung tombak dari protes ini. Yang lainnya yang bergabung dengan tim ‘Modi Tidak Diterima’ adalah Kelompok Solidaritas Asia Selatan, Federasi Sikh Inggris, Persaudarian Kulit Hitam Southall, Jaringan Solidaritas Dalit Inggris, Federasi Muslim India, Asosiasi Pekerja India, Parlemen Muslim, dan Suara Dalit Internasional.

Para aktivis menyorotkan kata-kata “Modi tidak diterima” ke bangunan Gedung Parlemen pada Ahad di sebuah acara protes yang berani terhadap Perdana Menteri India yang kontroversial tersebut. Sorotan itu menampilkan si ultra-nasionalis Hindu itu sedang menghunus pedang di depan “tanda Oum yang secara tragis berubah menjadi swastika.”

“Modi ingin menjual ide India digital, India bersih dan India maju dan mandiri,” kata seorang juru bicara Jaringan Awaaz. “Kenyataannya adalah dilancarkannya kekerasan yang dikemas agenda otoriter yang berusaha untuk merusak struktur demokratis dan sekuler India.”

Kunjungan ini dilihat sebagai kesempatan untuk membantu “memecah dinding antara negara India dan banyak orang Sikh di luar India,” kata Kelompok HAM Sikh.

Kelompok ini telah mengirim lima proposal ke New Delhi, termasuk menghapuskan ‘daftar hitam’ orang Sikh yang tinggal di luar negeri yang tidak dapat pergi ke India, pembebasan tahanan yang ditahan karena alasan politik dan dialog antara pemerintah India dan penganut Sikh yang berbasis di luar negeri.

Beberapa kelompok Pakistan dan Kashmir juga berencana menggelar demonstrasi untuk mengecam dugaan tindakan berlebihan pasukan India di lembah tersebut.

Orang India kalangan atas telah dialihkan dari rencana kunjungan ini disebabkan kematian anak Lord Swaraj Paul akibat jatuh secara misterius dari griya tawangnya di pusat kota London.

Angad Paul jatuh dari lantai delapan, mendarat di atap sebuah bangunan di bawahnya. Paul belajar di MIT. Petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk memimpin operasi untuk menurunkannya turun dan paramedis menyatakan kematian pria 45 tahun tersebut di lokasi kejadian.

Sumber: http://www.arabnews.com/middle-east/news/833721

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Rabu, 18 November 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Senin, 16 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Beberapa Orang dari Negara-negara Arab Ikut Menjadi Korban dalam Serangan Paris

Posted: 15 Nov 2015 10:00 PM PST

Sejumlah media yang memiliki penilaian miring terhadap Islam maupun yang memusuhi Islam ramai-ramai menyudutkan Islam dan Arab setelah terjadinya serangan mematikan di Paris pada Jum’at lalu. Hal ini kemudian diikuti dan ditelan mentah-mentah oleh sebagian orang yang aslinya memang memiliki sentimen anti-Islam maupun yang bodoh atas kenyataan yang terjadi sebenarnya.

Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut dibenarkan dalam ajaran Islam dan itulah wajah Islam dan Arab yang sebenarnya. Padahal, dalam serangan tersebut justru jatuh sejumlah korban yang berasal dari negara-negara Arab.

Beberapa orang asing dari negara-negara Arab telah dikenali sebagai korban dari serangan mematikan yang terjadi pada Jumat di Paris, yang menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai lebih dari 300 orang:

ALJAZAIR: Dua warga negara Aljazair tewas, kata kantor berita resmi APS, mengutip sumber-sumber diplomatik sembari mengatakan para korban adalah seorang wanita berusia 40 tahun dan seorang pria berusia 29 tahun.

Maroko: Seorang warga negara Maroko tewas dan seorang lainnya terluka, menurut kedutaan Maroko di Perancis.

TUNISIA: Dua warga negara Tunisia berusia muda, yang bersaudara, yang tinggal di wilayah Creusot, Perancis, juga tewas, menurut Kementerian Luar Negeri Tunisia.

Referensi:
http://saudigazette.com.sa/world/foreign-victims-of-paris-bloodbath-include-several-arab-nationals/

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Senin, 16 November 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Sabtu, 31 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Wage Rudolf Soepratman, Si Katolik Pencipta Lagu “Indonesia Raya” Itu Ternyata Pelaku Zina dan Kumpul Kebo

Posted: 30 Oct 2015 10:26 PM PDT

Wage Rudolf Soepratman adalah seorang Katolik sebagaimana tertulis di Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Wage_Rudolf_Soepratman).

Orang Katolik pencipta lagu “Indonesia Raya” ini ternyata adalah seorang yang bermoral bejat. Ia ternyata adalah seorang pelaku zina dan kumpul kebo (tinggal serumah tanpa hubungan suami-istri yang sah).

Berikut beritanya, yang kami ambil dari JPNN (http://www.jpnn.com/read/2015/10/30/335872/BELUM-BANYAK-DIKETAHUI…WR-Supratman-Kencani-Janda-Soeharto-).

DESEMBER 1926. Di Betawi, Wage Rudolf Supratman mondok di daerah Kwitang.

Bila sedang tak ada liputan, saban sore wartawan koran Sin Poitu melihat begitu banyak gadis berjalan-jalan santai. Dan beberapa orang pemuda dengan gayanya masing-masing mencoba menarik perhatian gadis-gadis itu.

WR Supratman yang ketika itu berusia 23 tahun tak mau ketinggalan. “Secara tiba-tiba itu menimbulkan gairah lain dalam hatinya,” tulis Bambang Sularto dalam buku Wage Rudolf Supratman.

Entah pelet apa yang dipakainya, dalam waktu singkat WR Supratman berhasil menggaet Mujenah, gadis dari kampung Petojo.

“Konon pula dengan Mujenah itu Wage Rudolf Supratman menjalin hubungan intim,” ungkap Sularto.

Hanya saja, Mujenah segera dipingit dan dinikahkan dengan lelaki pilihan orangtuanya. Kandas sudah cinta pertama sang wartawan penggubah lagu Indonesia Raya.

Penulis buku Perawan Desa, Darah Moeda dan Kaoem Panatik itu tak berlama-lama galau.

Suatu sore dia berkenalan dengan seorang wanita bernama Salamah dekat pondokannya. Salamah mulanya menanyakan berapa ongkos kereta api ke Bandung.

Ahaaa…Tak sekadar info ongkos kereta, menurut keterangan langsung dari Salamah, sebagaimana dikisahkan Bambang Sularto,  Supratman bahkan mengantarnya ke Bandung.

Selama perjalanan Betawi-Bandung, muda-mudi itu saling mengenal lebih dalam.

Salamah menceritakan, bahwa dirinya seorang janda. Suaminya yang bernama Soeharto telah meninggal, dan dari setahun pernikahannya, dia belum punya anak.

“Rupanya kisah kasih Wage Rudolf Supratman yang bermula di pinggir jalan raya Kwitang berlanjut dan mencapai titik kebahagiaan tatkala Salamah memenuhi permintaan Wage Rudolf Supratman untuk hidup bersama,” tulis Sularto.

Meski tak mendapat restu dari saudara-saudara kandungnya, delapan tahun Supratman hidup serumah dengan Salamah, sebelum akhirnya berpisah pada 1934. Apakah dia punya anak? Belum diketemukan literatur yang mengisahkan itu…(wow/jpnn)

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Sabtu, 31 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Jumat, 30 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Pelaku Pengeboman Mall Alam Sutera Itu Seorang Cina Katolik

Posted: 30 Oct 2015 08:26 AM PDT

Kasus pengeboman Mall Ala Sutera seakan merevisi segala teori tentang terorisme yang pakem serta identik dengan penyalahgunaan nama umat Islam.

"Media akhirnya seperti gagap untuk menata ulang opini, bahkan sebagian pengamat yang sebagian besar memegang pakem metode frameworkanalisis kultural juga kelu lidahnya. Bisa jadi, BNPT juga mules perutnya karena teori terorisme yang diusung selama ini tersandung di Alam Sutera," tegas Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Jumat (30/10).

Dalam isu terorisme, ia menilai bahwa rakyat Indonesia selama ini dalam sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang Muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh.

Walhasil, UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Terorisme pun diterapkan untuk menjerat hal-hal dengan identifikasi tadi.

"Jadi, terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam.Terorisme di Indonesia itu identik dengan Islam, ini secara simpel dikonstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media," cecar Harits.

Maka, ia pun kembali mengajak publik mencermati kembali definisi terorisme yang lekat dengan radikalisme Islam setelah kasus Leopard dan Mall Alam Sutera.

"Rakyat sekarang tahu, orang Kristen atau non-Muslim di Indonesia juga sama potensialnya bisa hadir di tengah masyarakat menjadi sosok-sosok teroris yang sangat berbahaya sekalipun terkesan ramah," jelas Harits.

TENTANG PELAKU

  1. Pelaku bernama Leopard Wisnu Kumala.
  2. Pelaku beretnis Cina.
  3. Pelaku beragama Katolik.
  4. Pelaku lahir di Rangkas Bitung, 3 Agustus 1986.
  5. Pelaku berusia 29 tahun saat melakukan pengeboman.
  6. Pelaku merupakan alumni SMP Mardi Yuana Cilegon.
  7. Pelaku merupakan alumni Krakatau Steel Cilegon, lulus tahun 2005
  8. Pelaku merupakan alumni STTIKOM Insan Unggul Jurusan Manajemen Informastik Konsentrasi Informatika & Komputer tahun 2005, lulus tahun 2008.
  9. Pelaku tinggal di Perumahan Griya Serdang Indah Blok B16 Nomor 16, Cilegon, Banten.
  10. Pelaku sudah menikah.
  11. Pelaku bekerja di PT Masindo Utama, perusahaan yang bergerak di bidang servis dan jasa instalasi untuk industri telekomunikasi Indonesia.

TENTANG PENGEBOMAN YANG DILAKUKAN PELAKU

  1. Polda Metro Jaya mengungkapkan, bom yang diledakkan pelaku menggunakan teknologi terbaru.
  2. Pelaku pernah membuat empat bom sebelum meledakkannya di toilet mal tersebut.
  3. "Pelaku sudah membuat lima bom, ada dua bom diledakkan, dua bom gagal meledak, dan satu bom berhasil dijinakkan," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya pada Kamis, 29 Oktober 2015.
  4. Pelaku pernah menaruh bom di Mall Alam Sutera pada 6 Juli 2015, namun bom tersebut berhasil dijinakkan.
  5. Pelaku pernah meletakkan satu bom di Mall Alam Sutera juga, namun tak bisa meledak.
  6. Satu bom lain yang pernah pelaku pasang dan tidak meledak adalah di tong sampah, lagi-lagi di mal yang sama, di Mall Alam Sutera.
  7. Pelaku merakit  bom di dalam kamar tidurnya.

TENTANG PROSES PENANGKAPAN PELAKU

  1. Pelaku ditangkap oleh Polda Metro Jaya bersama Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri.
  2. Pelaku ditangkap di Kompleks Banten Indah Permai, Kota Serang, Banten.
  3. Pelaku ditangkap pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015.
  4. Saat penangkapan, polisi mengamankan berbagai barang yang diduga digunakan untuk merakit bom tersebut.

(Diolah dari berbagai sumber)

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Jumat, 30 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Kamis, 29 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Sekjen PBB Belum Mengadakan Penyelidikan yang Benar Sebelum Menuduh Koalisi Arab Saudi Mengebom Rumah Sakit di Yaman

Posted: 28 Oct 2015 10:00 PM PDT

Arab Saudi Kecewa Atas Tuduhan PBB tentang Pengeboman Rumah Sakit

NEW YORK: Arab Saudi mengeluh pada Rabu karena Sekjen PBB Ban Ki-moon telah menyalahkan serangan udara koalisi Arab atas serangan terhadap sebuah rumah sakit yang didukung PBB di Yaman sebelum kejadian itu diselidiki dengan benar.

Abdallah Al-Mouallimi, dubes Arab Saudi untuk PBB, mengatakan koalisi tidak melakukan serangan hari Senin di rumah sakit.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Ban “mengutuk serangan udara oleh koalisi yang dipimpin Arab Saudi” yang menghantam rumah sakit di provinsi Saada di utara Yaman, wilayah yang dikontrol oleh pasukan Hutsi (Syi’ah). Tidak ada yang tewas dalam serangan itu.

Rumah sakit tersebut dikelola oleh kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (MSF).

“Kami menyesalkan pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal,” kata Al-Mouallimi dalam sebuah konferensi pers, dan menambahkan bahwa ia akan menghubungi Ban. “Bagaimana caranya rumah sakit itu diserang atau rusak? Kami tidak tahu dan kami akan memperoleh (hasil) penyelidikan penuh dan transparan yang akan dilakukan oleh pemerintah Yaman.”

Dia mengatakan Arab Saudi mengetahui banyak kejadian lain di Yaman dimana kerusakan yang terjadi akibat tembakan artileri Hutsi namun kemudian disalahkan kepada koalisi.

“Tidak akan mengherankan jika ini adalah situasi yang sama. Namun, juga terlalu dini untuk mencapai kesimpulan seperti itu,” kata Al-Mouallimi. “Hal yang bijaksana untuk dilakukan adalah menunggu hasil penyelidikan.”

Ia mengatakan MSF telah memberikan koalisi koordinat yang tepat dari rumah sakit tersebut dan rumah sakit itu sudah berada pada daftar target terlarang. Dia mengatakan operasi udara terdekat pada saat serangan itu terjadi adalah setidaknya ada di 40 km sebelah utara rumah sakit.

Diterjemahkan dari:
http://www.arabnews.com/featured/news/827416

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Kamis, 29 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Rabu, 28 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


WN Pakistan Pembunuh Pasutri WN Indonesia Dipancung di Arab Saudi

Posted: 28 Oct 2015 08:21 AM PDT

PENGANTAR REDAKSI: Tidak hanya WNI/TKI/TKW yang membunuh saja yang dihukum pancung di Arab Saudi. Warga negara lain yang membunuh warga negara kita (Indonesia) di Arab Saudi pun dihukum pancung. Berikut beritanya:

RIYADH: Seorang WN Pakistan yang dinyatakan bersalah karena membunuh pasutri asal Indonesia telah dieksekusi pada Rabu, kata Departemen Dalam Negeri Arab Saudi.

Kementerian mengatakan bahwa Amal Jan Haji telah terbukti bersalah membunuh Bambang Sukyato dan istrinya Suryati Widyastuti.

Dia mendobrak masuk ke dalam rumah mereka dan memukul mereka dengan benda logam, kata Kementerian, tanpa mengatakan alasan pembunuhan.

Pihak berwenang melaksanakan hukuman terhadap (Amal Jan) Haji di Riyadh.

Pembunuhan, perdagangan narkoba, perampokan bersenjata, pemerkosaan dan kemurtadan diganjar dengan hukuman mati di Arab Saudi.

Diterjemahkan dari:
http://www.arabnews.com/saudi-arabia/news/826991

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Rabu, 28 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Senin, 26 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


JAIS (Malaysia): Pengikut Syi’ah Akan Menghadapi Tindakan Tegas

Posted: 26 Oct 2015 04:32 AM PDT

SYAH ALAM: Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS), telah memberi peringatan akan tindakan tegas terhadap mereka yang terlibat dengan ideologi Syiah di negara bagian tersebut, karena ajaran-ajarannya yang menyimpang dari agama Islam yang benar.

Direktur JAIS, Datuk Haris Kasim, mengatakan hal ini sejalan dengan putusan yang dicapai oleh Komite Fatwa Selangor pada 17 Oktober 2013, bahwa ajaran-ajaran Syi’ah menyimpang dari ajaran Islam, menurut pandangan pengikut Sunnah wal-Jama’ah.

“Tiap orang yang ditemukan mempraktikkan ideologi Syi’ah akan menghadapi tindakan tegas karena melakukan pelanggaran dalam hukum negara bagian Selangor dan atas keyakinan, dapat didenda atau dipenjara,” katanya dalam sebuah pernyataan kemarin.

Dia mengatakan JAIS akan terus memantau kegiatan para penganut ideologi tersebut melalui operasi gabungan yang dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Kerajaan Malaysia, terutama pada Hari Karbala, sebuah acara yang dirayakan oleh pengikut Syi’ah pada tanggal 10 Muharam.

Haris mendesak mereka yang memiliki informasi tentang kegiatan Syi’ah untuk melakukan pengaduan ke divisi penegakan hukum JAIS di nomor telepon 1800-88-2424 agar dapat ditindaklanjuti.

Diterjemahkan dari:
http://english.astroawani.com/malaysia-news/syiah-followers-face-stern-action-jais-77852

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Senin, 26 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Senin, 19 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Mufti Agung Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh, Mengutuk Serangan Terhadap Syi’ah di Saihat, Arab Saudi yang Dilakukan oleh ISIS

Posted: 18 Oct 2015 11:54 PM PDT

RIYADH: Ulama terkemuka Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh telah mengutuk serangan teroris pada sebuah pertemuan Syi’ah di kota di bagian timur, Saihat, yang menewaskan lima orang.

Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh, yang merupakan Mufti Besar Arab Saudi ini mengutuk serangan di Saihat tersebut, dan menggambarkan tindakan dan perbuatan ISIS ini sebagai hal yang bertentangan dengan ajaran dasar Islam.

Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, Mufti Besar juga mengatakan: “ISIS, musuh Islam, telah melancarkan kampanye teror di Timur Tengah termasuk di negara-negara Teluk, membunuh ribuan orang yang tidak bersalah.”

Alu Syaikh meminta semua ulama, lembaga, organisasi media dan masyarakat Islam untuk berdiri melawan terorisme, sambil merujuk pada kejahatan keji yang dilakukan secara pengecut oleh pria bersenjata di Saihat pada Jum’at malam.

Mufti Agung menyebut ISIS sebagai musuh Islam, dan mengatakan bahwa “kenyataannya adalah bahwa mereka menumpahkan darah kaum Muslimin, memfitnah nama kita dan menghancurkan Islam.”

“Anggota-anggota ISIS adalah orang-orang yang menyimpang,” katanya saat shalat sebelumnya di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh.

“Mereka bukan merupakan sebuah negara Islam ataupun Mujahidin atau tentara bayaran Islam. Keyakinan mereka bathil… kenyataan mereka yang sesungguhnya adalah pertumpahan darah dan penjarahan, “kata Alu Syaikh.

Diterjemahkan dari (dengan sedikit penyesuaian):
http://www.arabnews.com/featured/news/822031

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Senin, 19 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Minggu, 18 Oktober 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Lembaga HAM Arab Saudi Mengecam Kelompok HAM Barat (Kafir Kristen) Atas Laporan-laporan Mereka yang Tidak Adil Mengenai Arab Saudi

Posted: 17 Oct 2015 11:33 PM PDT

DAMMAM – Seorang pejabat tinggi HAM (Hak Asasi Manusia) di Arab Saudi telah mengecam kelompok-kelompok HAM internasional atas laporan-laporan “tidak adil” mereka mengenai Arab Saudi, menurut harian Al-Watan.

Khalid Al-Fakhry, Sekjen Perhimpunan Nasional untuk Hak Asasi Manusia (National Society for Human Rights, NSHR), mengatakan pemerintah Arab Saudi akan menerima dengan senang hati laporan-laporan dari organisasi-organisasi ini jika mereka obyektif, berimbang dan kredibel, dan akan berusaha untuk memperbaiki semua praktek negatif yang mereka tunjukkan.

Al-Fakhry meyakini sejumlah alasan kurangnya kredibilitas di sebagian besar laporan yang dirilis oleh badan-badan HAM Barat (kafir Kristen) tentang situasi HAM di Arab Saudi. Dia mengatakan mereka yang menyiapkan laporan tersebut entah bukan spesialis dalam hal ihwal Kerajaan Arab Saudi atau tidak memiliki pemahaman tentang aturan dan ketentuan negara Arab Saudi yang berdasarkan Syari’at Islam.

Menurut Al-Fakhry, sebagian besar laporan ini dipersiapkan dengan mengandalkan data yang dikumpulkan dari sumber yang tidak otentik dan tidak diketahui dan karenanya mereka tidak kredibel. Sejumlah laporan dimaksudkan untuk menyinggung perasaan Arab Saudi dan merusak citranya di panggung dunia.

Al-Fakhry mengatakan laporan-laporan ini sering kekurangan netralitas. Tidak ada upaya serius untuk memeriksa situasi sebenarnya atau mendapatkan versi resminya ketika mempersiapkan laporan-laporan mengenai sejumlah masalah yang melibatkan HAM.

Pejabat NSHR itu mengatakan bahwa Arab Saudi akan menerima dengan senang hati setiap laporan dari badan-badan HAM jika mereka dipersiapkan secara obyektif setelah mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Di sisi lain, Arab Saudi akan menolak semua laporan yang dimaksudkan baik untuk membuat gangguan di dalam negeri Arab Saudi atau bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar HAM yang diikuti oleh Arab Saudi, katanya, menambahkan bahwa Arab Saudi adalah salah satu dari sedikit negara yang tergabung dengan konvensi HAM internasional dan Dewan HAM PBB sejak awal.

Duta Besar Usamah Naqli, direktur departemen media di Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, mengatakan bahwa posisi Arab Saudi berkaitan dengan HAM adalah “jelas dan jujur”.

“Arab Saudi antusias untuk menjaga dan menghormati HAM dan mematuhi konvensi internasional, dengan cara yang tidak bertentangan dengan dasar-dasar Syari’at Islam. “Pengadilan Arab Saudi menikmati kebebasan penuh dan berkomitmen untuk menjamin keadilan dan kesetaraan yang tercantum dalam sistem peradilannya yang berdasarkan atas Syari’at Islam,” tambahnya.

Diterjemahkan dari:
http://saudigazette.com.sa/saudi-arabia/nshr-blasts-rights-groups-over-unfair-ksa-reports/

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Minggu, 18 Oktober 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Minggu, 27 September 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Propaganda Anti-Arab Saudi oleh Media Pro-Teheran Diungkap

Posted: 27 Sep 2015 03:54 AM PDT

MINA: Beberapa surat kabar Inggris memperoleh kritik intens karena menerbitkan cerita-cerita yang tidak benar tentang penyebab insiden terinjak-injak di Mina pada hari Kamis.

Colin Freeman, koresponden asing utama untuk The Telegraph, telah dikritik di media sosial karena sebuah cerita yang menuduh bahwa “himpitan mematikan itu disebabkan oleh kepolisian yang menutup dua pintu masuk jalan karena ada kunjungan orang penting ke istana Raja Salman yang letaknya dekat dari tempat tersebut.”

Pada kenyataannya, insiden terinjak-injak itu terjadi di jalan yang jauh dari istana.

Wartawan yang mengetahui topografi daerah tersebut menertawakan baik cerita palsu tersebut maupun kedunguan penulis.

“Daripada menerima tudingan-tudingan liar tersebut, ia (Colin Freeman) seharusnya melakukan cek silang dengan orang-orang di lapangan mengenai lokasi Jalan Nomor 204 (dimana tragedi itu terjadi) dan lokasi istana Raja Salman,” kata Jamil Radwan, seorang wartawan Mesir yang meliput Haji. “Dua lokasi tersebut berjauhan. Juga, sama sekali tidak ada pergerakan VIP (orang penting) di daerah itu, “ia menegaskan.

Dalam sebuah pernyataan kepada media, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Muhammad bin Nawaf, mengatakan klaim bahwa insiden terinjak-injak itu terjadi karena pergerakan VIP (orang penting) adalah benar-benar palsu. “Ini adalah kebohongan berbahaya yang tidak memiliki dasar apapun dalam kebenaran. Kendaraan dari pejabat Arab Saudi tidak melakukan perjalanan melalui daerah ini, ” katanya dan menjelaskan sumber rumor tersebut.

“Sejauh yang kami ketahui, rumor berasal dari saluran yang dikendalikan negara Iran, Press TV dan Adiyar Lebanon, yang baru-baru ini salah mengklaim bahwa 200 masjid sedang dibangun di Jerman oleh Arab Saudi untuk pengungsi Suriah.”

Dia mengatakan sangat disayangkan bahwa surat kabar utama Inggris telah menerima cerita sebagai kebenaran tanpa memeriksa keshahihan sumber.
Analis keamanan Arab Saudi, Nawaf Ubaid, mengatakan: “Ini adalah kasus klasik jurnalisme amatir oleh media Inggris tertentu. (Mereka) telah menciptakan suatu realitas fiksi paralel.”

Pangeran Muhammad mengatakan bahwa Raja Salman telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab bencana dan segera setelah hasilnya diketahui, mereka akan diumumkan.

Kepala Liga Dunia Muslim juga mengecam kritik Iran atas Arab Saudi. “Pernyataan yang tidak bertanggung jawab dari beberapa pejabat Iran ditujukan untuk merugikan Arab Saudi dan para pemimpinnya,” kata Sekretaris Jenderal LDM, Abdullah Al-Turki. “Mereka ingin menyakiti umat Islam yang memiliki kepercayaan terhadap Arab Saudi dan kepemimpinannya yang melayani dua Masjid suci.”

“Jenis berita apa itu?” tanya penulis dan pendidik Arab Saudi, Khalid Al-Awadh, di akun Twitter-nya dalam menanggapi Freeman dari The Telegraph.

Wartawan Inggris Ismail Nakhuda mengatakan mayoritas media Barat tidak tahu tentang geografi tempat-tempat Haji dan sehingga mereka sering melakukan kesalahan.

Sebagai tanggapan, sebagian menyarankan bahwa kesempatan ini harus digunakan untuk mendidik wartawan mengenai Mina dan ritual haji. “Salah satu stasiun radio menyarankan (pendirian) pusat perbelanjaan di Mina,” kata seorang wakil dari Dewan Haji Inggris.

Seorang warga Arab Saudi, yang mengirimkan tweet-tweet melalui akun @nawaf442, mengirimkan tweet dimana ia mengatakan: “Sekedar informasi: Sebuah insiden terinjak-injak di sebuah stadion di Sheffield, Inggris, selama pertandingan Liverpool lawan Nottingham, yang dihadiri oleh 40.000 penonton mengakibatkan 100 orang tewas.” Tweet itu di-tweet ulang sebanyak 15.000 kali.

Seorang jama’ah Haji asal Pakistan, Muhammad Umar Ali Khan, mengatakan sangat disayangkan bahwa sejumlah orang dan negara terbawa dalam politik atas jenazah-jenazah jama’ah Haji.

“Ini sangat memalukan. Semoga Allah memberikan petunjuk atas negara-negara tersebut dan membimbing mereka untuk menghormati yang wafat. Aku akan memaafkan media karena mereka tidak tahu tentang ritual kami dan topografi (lokasi Haji).”

Diterjemahkan dari:
http://www.arabnews.com/featured/news/811966

Petugas Haji Iran: Insiden Terinjak-injak Mina Disebabkan oleh Jama’ah Haji Iran Tidak Mengikuti Perintah

Posted: 26 Sep 2015 09:15 PM PDT

Kelompok dari sekitar 300 jama’ah haji Iran tidak menunggu izin untuk meninggalkan Jamarat

Jalan 204 di Mina, sebelah timur kota suci Makkah, Arab Saudi, dimana insiden terinjak-injak menewaskan ratusan jama'ah Haji pada tanggal 24 September 2015. (Asharq Al-Awsat)
Jalan 204 di Mina, sebelah timur kota suci Makkah, Arab Saudi, dimana insiden terinjak-injak menewaskan ratusan jama’ah Haji pada tanggal 24 September 2015. (Asharq Al-Awsat)

Mina, Asharq Al-Awsat – Tragedi Haji yang telah menyebabkan ratusan orang wafat dan terluka itu disebabkan oleh sekelompok jama’ah Haji asal Iran yang tidak mengikuti perintah dari otoritas haji, ungkap seorang petugas Haji Iran.

Setidaknya 717 jama’ah wafat dan 863 luka-luka pada hari Kamis ketika dua kelompok besar manusia bertabrakan di persimpangan jalan di Mina, sebelah timur kota suci Muslim, Mekkah, kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Petugas tersebut, yang meminta namanya dirahasiakan dalam membahas masalah ini, mengatakan kecelakaan itu terjadi setelah sekelompok sekitar 300 jama’ah Haji asal Iran tidak mengikuti perintah yang mengharuskan mereka untuk menunggu izin untuk meninggalkan Jamarat – lokasi dimana para jama’ah Haji melakukan ritual (jumrah) “melempari setan.”

Alih-alih, kelompok (asal Iran) tersebut malah kembali ke kantor urusan Haji mereka selagi kelompok lain sedang dalam perjalanan mereka ke lokasi (Jamarat) sebagaimana yang telah dijadwalkan, menurut petugas itu.

“Kelompok ini berhenti untuk sementara, menyebabkan jama’ah Haji yang baru datang menggunakan jalan yang lebarnya kurang dari 20 meter,” katanya, yang menambahkan bahwa perbuatan seperti itu sering membawa kepada konsekuensi yang tragis (ketika terjadi) di daerah ramai.

Para jama’ah Haji asal Iran dijadwalkan untuk meninggalkan Jamarat berjam-jam setelah kecelakaan itu terjadi, kata petugas itu.

Sementara itu, satu sumber keamanan Saudi mengatakan pihak berwenang dapat memeriksa kamera-kamera keamanan yang dipasang di terowongan yang menuju Jamarat untuk memverifikasi kapan kelompok Iran meninggalkan lokasi tersebut.

Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz, pada Kamis menyatakan belasungkawanya kepada keluarga korban dan berjanji bahwa “peningkatan cara-cara dan mekanisme (pelaksanaan) musim Haji tidak akan berhenti.”

Kebanyakan saksi mata yang berbicara kepada Asharq Al-Awsat sepakat bahwa kerumunan terjadi setelah jama’ah Haji “tidak mengikuti perintah dari pihak keamanan.”

Yahia Hamidah, jama’ah haji berumur 26 tahun asal Yordania, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa “sekelompok jama’ah Haji yang tidak biasa berkerumun di Jalan 204 [yang mengarah ke Jamarat] setelah beberapa memasuki jalur yang salah.”

“Pergerakan jama’ah Haji pada jalan 204 berlangsung normal sampai sejumlah besar jama’ah Haji datang dari arah yang berlawanan, yang menghentikan pergerakan jama’ah Haji selama sekitar satu setengah jam sebelum orang-orang yang berusia tua mulai bertumbangan,” kata jama’ah Haji yang lain.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah mengatakan bahwa penyelidikan tentang penyebab terinjak-injak tragis ini sedang berlangsung dan bahwa “suhu yang tinggi dan kelelahan (jama’ah Haji)” ikut memberi andil dalam kecelakaan tersebut.

Ibrahim Al-Qurashi memberi kontribusi laporan tambahan dari Mina

Diterjemahkan dari:
http://english.aawsat.com/2015/09/article55345221/hajj-stampede-caused-by-iranian-pilgrims-not-following-instructions-hajj-mission-official

Arab Saudi Meluncurkan Saluran TV dan Radio dalam Bahasa Persia

Posted: 24 Sep 2015 08:11 PM PDT

MINA – Menteri Kebudayaan dan Informasi, Adel Al-Turaifi, pada Rabu malam meluncurkan saluran TV haji khusus dan stasiun radio dalam bahasa Persia dan mengatakan pemancaran dan siaran akan mencapai sekitar 130 juta orang di seluruh dunia.

Saluran TV dan stasiun radio ini akan mengudarakan dan menyiarkan secara langsung ibadah Haji dan pergerakan jama’ah Haji di Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci lainnya.

“Alat media ini bertujuan untuk menyorot pesan-pesan abadi dari Haji dan konsep-konsep besar mengenai Islam,” katanya.

Menteri mengatakan saluran TV dan radio ini menargetkan mereka yang berbahasa Persia di seluruh dunia dan akan dipancarkan dan disiarkan 24 jam sehari.

Dia mengatakan radio akan dipancarkan pada gelombang FM untuk wilayah Makkah dan tempat-tempat suci, dan akan menggunakan gelombang pendek untuk wilayah lain di seluruh dunia.

Menteri mengatakan pemancaran TV akan dilakukan dengan empat satelit – Arabsat, Nilesat, Yahsat dan Hot Bird.

Al-Turaifi mengatakan saluran TV dan stasiun radio akan memiliki tim yang beranggotakan 80 wartawan dan produser.

Diterjemahkan dari:
http://www.saudigazette.com.sa/index.cfm?method=home.regcon&contentid=20150925257708

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Minggu, 27 September 2015 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲