LONDON: Aktivis-aktivis HAM dan sejumlah forum sosial-keagamaan telah siap menggelar protes besar di Downing Street dan Wembley untuk merusak kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Gambar besar Narendra Modi memegang sebuah pedang di satu tangan dan sebuah perisai dengan simbol agama Hindu (Oum) dengan swastika dilapiskan di atasnya muncul di Gedung Parlemen di sebelah Big Ben yang ikonik.
Jaringan Awaaz adalah ujung tombak dari protes ini. Yang lainnya yang bergabung dengan tim ‘Modi Tidak Diterima’ adalah Kelompok Solidaritas Asia Selatan, Federasi Sikh Inggris, Persaudarian Kulit Hitam Southall, Jaringan Solidaritas Dalit Inggris, Federasi Muslim India, Asosiasi Pekerja India, Parlemen Muslim, dan Suara Dalit Internasional.
Para aktivis menyorotkan kata-kata “Modi tidak diterima” ke bangunan Gedung Parlemen pada Ahad di sebuah acara protes yang berani terhadap Perdana Menteri India yang kontroversial tersebut. Sorotan itu menampilkan si ultra-nasionalis Hindu itu sedang menghunus pedang di depan “tanda Oum yang secara tragis berubah menjadi swastika.”
“Modi ingin menjual ide India digital, India bersih dan India maju dan mandiri,” kata seorang juru bicara Jaringan Awaaz. “Kenyataannya adalah dilancarkannya kekerasan yang dikemas agenda otoriter yang berusaha untuk merusak struktur demokratis dan sekuler India.”
Kunjungan ini dilihat sebagai kesempatan untuk membantu “memecah dinding antara negara India dan banyak orang Sikh di luar India,” kata Kelompok HAM Sikh.
Kelompok ini telah mengirim lima proposal ke New Delhi, termasuk menghapuskan ‘daftar hitam’ orang Sikh yang tinggal di luar negeri yang tidak dapat pergi ke India, pembebasan tahanan yang ditahan karena alasan politik dan dialog antara pemerintah India dan penganut Sikh yang berbasis di luar negeri.
Beberapa kelompok Pakistan dan Kashmir juga berencana menggelar demonstrasi untuk mengecam dugaan tindakan berlebihan pasukan India di lembah tersebut.
Orang India kalangan atas telah dialihkan dari rencana kunjungan ini disebabkan kematian anak Lord Swaraj Paul akibat jatuh secara misterius dari griya tawangnya di pusat kota London.
Angad Paul jatuh dari lantai delapan, mendarat di atap sebuah bangunan di bawahnya. Paul belajar di MIT. Petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk memimpin operasi untuk menurunkannya turun dan paramedis menyatakan kematian pria 45 tahun tersebut di lokasi kejadian.
Sumber: http://www.arabnews.com/middle-east/news/833721