Latest Post

Koran Muslim

| Sabtu, 28 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Bali Menolak Penerapan Wisata Syariah

Posted: 27 Nov 2015 10:56 PM PST

JAKARTA. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana menegaskan bahwa pemerintah tidak setuju dengan konsep wisata Syariah yang saat ini menjadi perbincangan hangat terutama di Bali.
 
Hal ini disampaikan saat berkunjung di destinasi wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Jumat (27/11). “Kami dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tidak ingin mengembangkan wisata syariah di Bali,” kata Pitana.
 
Isu penerapan wisata syariah di Bali disikapi beberapa kalangan yang dengan tegas menolak hal tersebut. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dan BTB Provinsi Bali melayangkan surat ke Kemenpar untuk menolak penerapan wisata syariah di Bali.
 

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Sabtu, 28 November 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Sabtu, 21 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Lembaga Ahli: 91 Persen Warga Negara Arab Saudi Memiliki Pandangan Sangat Negatif tentang Iran

Posted: 20 Nov 2015 11:04 PM PST

JEDDAH / Abha: Sejumlah besar, 91 persen, warga negara Arab Saudi memiliki pandangan sangat negatif tentang Iran, berdasarkan sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh lembaga ahli (think tank) asal Amerika.

Penelitian dilakukan oleh Forum Fikra dari Institut Washington, sebuah blog online dalam bahasa Arab dan Inggris yang memfokuskan diri pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Timur Tengah. Seribu orang, separuhnya berusia di bawah 35 tahun, telah disurvei, menurut sebuah laporan dalam sebuah publikasi lokal.

David Pollock, seorang rekan senior dari Institut Washington yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa 28 persen dari responden memiliki pendidikan dan lulusan sekolah menengah. Survei tersebut dilakukan di seluruh Kerajaan Arab Saudi pada bulan September.

Dalam survei tersebut, warga negara Arab Saudi yang disurvei memandang negara-negara asing lain sebagai tidak baik.

Sembilan puluh satu persen dari warga negara Arab Saudi yang disurvei berpendapat “sangat negatif” tentang Iran, sementara 42 persen berpendapat “negatif sampai batas tertentu” tentang kebijakan negara tersebut. Hanya 12 persen berharap hubungan antara Iran dan dunia Arab ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan.

Pendapat mengenai perjanjian nuklir Iran telah berubah dengan tiba-tiba, dengan 42 persen percaya bahwa itu adalah kesepakatan yang buruk dan 39 persen menganggapnya baik pada tingkatan tertentu, kata Pollock.

Proyek Fikra Institut Washington “adalah program penelitian, publikasi, dan pengembangan-jaringan multi-tahun yang dirancang untuk menghasilkan ide-ide kebijakan untuk mempromosikan perubahan positif dan melawan penyebaran ekstremisme di Timur Tengah,” menurut situs Web lembaga tersebut.

Referensi: http://www.arabnews.com/featured/news/838846

Lembaga Ahli: 85 Persen Warga Negara Arab Saudi Memiliki Pandangan Negatif tentang Rusia

Posted: 20 Nov 2015 10:55 PM PST

JEDDAH / Abha: Sejumlah besar, 85 persen, warga negara Arab Saudi memiliki pandangan negatif tentang Rusia, berdasarkan sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh lembaga ahli (think tank) asal Amerika.

Penelitian dilakukan oleh Forum Fikra dari Institut Washington, sebuah blog online dalam bahasa Arab dan Inggris yang memfokuskan diri pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Timur Tengah. Seribu orang, separuhnya berusia di bawah 35 tahun, telah disurvei, menurut sebuah laporan dalam sebuah publikasi lokal.

David Pollock, seorang rekan senior dari Institut Washington yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa 28 persen dari responden memiliki pendidikan dan lulusan sekolah menengah. Survei tersebut dilakukan di seluruh Kerajaan Arab Saudi pada bulan September.

Dalam survei tersebut, warga negara Arab Saudi yang disurvei memandang negara-negara asing lain sebagai tidak baik, dengan 85 persen memiliki pandangan negatif mengenai Rusia dikarenakan “kebijakan saat ini” dari negara tersebut.

Proyek Fikra Institut Washington “adalah program penelitian, publikasi, dan pengembangan-jaringan multi-tahun yang dirancang untuk menghasilkan ide-ide kebijakan untuk mempromosikan perubahan positif dan melawan penyebaran ekstremisme di Timur Tengah,” menurut situs Web lembaga tersebut.

Referensi: http://www.arabnews.com/featured/news/838846

Lembaga Ahli: 92 Persen Warga Negara Arab Saudi Menolak ISIS

Posted: 20 Nov 2015 10:47 PM PST

JEDDAH / Abha: Sejumlah besar, 92 persen, warga negara Arab Saudi menolak kelompok teroris ISIS, berdasarkan sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh lembaga ahli (think tank) asal Amerika.

Penelitian dilakukan oleh Forum Fikra dari Institut Washington, sebuah blog online dalam bahasa Arab dan Inggris yang memfokuskan diri pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Timur Tengah. Seribu orang, separuhnya berusia di bawah 35 tahun, telah disurvei, menurut sebuah laporan dalam sebuah publikasi lokal.

David Pollock, seorang rekan senior dari Institut Washington yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa 28 persen dari responden memiliki pendidikan dan lulusan sekolah menengah. Survei tersebut dilakukan di seluruh Kerajaan Arab Saudi pada bulan September.

Dia mengatakan warga Arab Saudi yang disurvei menggambarkan ISIS sebagai salah satu organisasi terburuk di dunia. Hasil yang diperinci, 78 persen berpendapat “sangat negatif” terhadap organisasi tersebut, sementara 14 persen berpendapat “negatif sampai batas tertentu.”

Institut Washington mengatakan hasil survei tersebut mirip dengan hasil survei yang dilakukan pada tahun lalu.

Proyek Fikra Institut Washington “adalah program penelitian, publikasi, dan pengembangan-jaringan multi-tahun yang dirancang untuk menghasilkan ide-ide kebijakan untuk mempromosikan perubahan positif dan melawan penyebaran ekstremisme di Timur Tengah,” menurut situs Web lembaga tersebut.

Sumber: http://www.arabnews.com/featured/news/838846

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Sabtu, 21 November 2015 With 1 komentar:

Koran Muslim

| Rabu, 18 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Dua Polisi Arab Saudi Ditembak Mati di Wilayah Mayoritas Syi’ah di Arab Saudi

Posted: 18 Nov 2015 05:10 AM PST

JEDDAH: Dua polisi Arab Saudi ditembak mati pada Rabu ketika mereka ditembaki di wilayah timur Arab Saudi, di mana sebagian besar masyarakat minoritas Syi’ah tinggal, kata Kementerian Dalam Negeri.

Serangan sebelum fajar tersebut terjadi di dekat sebuah peternakan di daerah Saihat di Qatif, di pantai Teluk.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan tersangka atau tersangka-tersangka belum berhasil segera diidentifikasi.

Sumber: http://www.arabnews.com/saudi-arabia/news/837306

Toko Pakaian Zara Memecat Dua Karyawan Perancis Karena Melarang Masuk Wanita Berhijab

Posted: 17 Nov 2015 10:56 PM PST

PARIS: Zara (sebuah jaringan toko pakaian, red) memecat dua karyawannya dari sebuah toko di Perancis pada Selasa setelah kemarahan media sosial atas seorang wanita yang ditolak masuk karena memakai jilbab.

“Jenis mentalitas ini belum pernah terjadi di Zara dan belum pernah ada perintah yang diberikan untuk bertindak dengan cara ini,” kata Jean-Jacques Salaun, kepala toko Zara di Perancis.

Salaun mengatakan seorang satpam di toko di Plaisir, barat Paris, meminta wanita itu untuk melepaskan jilbabnya, yang dikenal sebagai hijab. Ketika wanita itu menolak, dia tidak diizinkan masuk.

Hukum Perancis melarang orang mengenakan cadar seperti burqa atau niqab, tapi hijab hanya menutupi rambut wanita.

Perusahaan asal Spanyol tersebut mengkonfirmasi bahwa mereka telah memecat manajer dan penjaga keamanannya.

Peristiwa ini terjadi dalam akhir pekan yang tegang di Perancis menyusul serangan yang terjadi yang menewaskan 129 orang.

Video dari kejadian itu telah diposting di media sosial, mendorong seruan boikot.

Salaun mengatakan ia meminta maaf kepada wanita tersebut secara penuh segera setelah ia mendengar tentang kejadian itu.

“Menghormati keanekaragaman adalah pilar dasar yang mana Inditex (induk perusahaan Zara) didirikan, dengan lebih dari 140.000 karyawan di seluruh dunia yang mewakili banyak ragam budaya dan agama,” kata Zara dalam sebuah pernyataan.

Sumber: http://tribune.com.pk/story/993281/zara-fires-french-employees-for-barring-woman-wearing-headscarf/

Seorang Muslimah Ditonjok Perutnya, Ditarik Copot dan Dirobek Hijabnya oleh Dua Pria di Kanada

Posted: 17 Nov 2015 10:29 PM PST

Seorang Muslimah sedang menjemput anaknya dari Sekolah Umum Grenoble di taman Flemingdon pada Senin ketika ia diserang oleh dua pria, kata polisi kepada 680 NEWS dan CityNews.

Polisi mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 3 sore di dekat Jalan Don Mills dan Eglinton Avenue East.

Serangan tak tahu malu terhadap Muslimah tersebut dianggap sebagai kejahatan rasial, menurut pihak kepolisian.

Dua pria tersebut mendekati si Muslimah dan mulai melontarkan kata-kata tak senonoh rasis dan anti-Islam kepadanya.

Polisi mengatakan dua pria tersebut mulai memanggil wanita itu “teroris” dan mengatakan “kembali ke negaramu.”

Satu dari dua pria tersebut mulai meninju si Muslimah di perut dan pria kedua merobek hijabnya selama penyerangan. Muslimah tersebut meneriaki mereka untuk berhenti.

(Bersambung)

Sumber: http://www.citynews.ca/2015/11/16/muslim-woman-attacked-outside-childrens-school-flemingdon-park/

Dua Pria Arab Saudi Dipuji Karena Membayar Diyat Secara Rahasia untuk Pengemudi Filipina

Posted: 17 Nov 2015 07:56 PM PST

JEDDAH: Para warga negara asing, semuanya memuji dua orang pria Arab Saudi yang memiliki hati emas yang menyumbangkan 225.000 Riyal (827 juta Rupiah) membayar diyat (uang darah) untuk seorang pengemudi Filipina yang dihukum karena menabrak seorang pria India pada sebuah kecelakaan jalan raya di Arab Saudi.

Sikap baik dua pria ini sangat diapresiasi di media sosial.

“Sikap ini telah membuktikan bahwa tuan rumah kami (Arab Saudi, red) adalah orang-orang yang baik hati. Saya tidak bisa membayangkan hal yang sama dilakukan oleh rakyat saya sendiri untuk rekan senegaranya,” kata Shuja-ul-Haq, seorang profesional TI, di Jeddah.

Tabish, seorang manajer pemasaran yang berasal dari India, mengatakan ia tidak bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada dua pria tersebut yang bahkan tidak mau memberitahukan nama-nama mereka.

Orang Filipina tersebut sedang mengemudikan sebuah van di jalan di pusat kota Al-Rass ketika ia menabrak seorang pejalan kaki, membunuhnya seketika, menurut situs berita Sabq.org.

“Dua pria Saudi menyumbangkan uang diyat yang diminta oleh kerabat korban. Pengadilan telah mengirim sebuah surat ke penjara untuk melepaskan orang Filipina tersebut dan menganggap kasus ini telah ditutup,” kata surat kabar online tersebut tanpa mengidentifikasi dua pria Saudi tersebut atau mengatakan mengapa mereka membayar diyat tersebut.

Sumber: http://www.arabnews.com/featured/news/837281

Seorang Pria Mendorong Seorang Muslimah ke Kereta Bawah Tanah yang Sedang Mendekat di London

Posted: 15 Nov 2015 09:45 PM PST

Seorang pria ditahan atas tuduhan percobaan pembunuhan setelah dia mendorong seorang Muslimah ke jalur kereta bawah tanah London yang sedang mendekat.

Rekaman CCTV menunjukkan pria tersebut berdiri di belakang Muslimah itu sebelum mendorongnya ke jalur kereta selagi kereta itu mendekat.

Korban terhempas ke kereta sebelum terpental kembali ke peron, selagi komuter bergegas menolongnya. Insiden ini terjadi di stasiun Piccadilly Circus di peron jalur Bakerloo sesaat sebelum pukul 04:10 sore pada Selasa, 10 Nopember.

Seorang juru bicara Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan bahwa Muslimah tersebut secara ajaib selamat dengan hanya luka ringan. Dia dilaporkan dirawat oleh paramedis sebelum dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Direktur penegakan hukum dan operasi jalanan di Transportasi London, Steve Burton mengatakan, “Jenis peristiwa mengejutkan ini sangat langka.”

“Staf kami bertindak dengan cepat untuk menolong Muslimah tersebut dan pelanggan lainnya di tempat kejadian, dan kami bekerja sama dengan polisi saat mereka melakukan penyelidikan,” tambahnya.

Tersangka berada dalam tahanan dan dijadwalkan muncul di Pengadilan Blackfriars Crown pada 25 November.

Seorang juru bicara Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan, “Petugas saat ini sedang bekerja untuk membangun gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dan ingin mendengar dari siapapun yang memiliki informasi.”

Sumber: http://tribune.com.pk/story/991322/man-pushes-muslim-woman-into-oncoming-underground-train-in-london/

Protes Besar-besaran Menyambut Modi di London

Posted: 12 Nov 2015 05:12 AM PST

LONDON: Aktivis-aktivis HAM dan sejumlah forum sosial-keagamaan telah siap menggelar protes besar di Downing Street dan Wembley untuk merusak kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Gambar besar Narendra Modi memegang sebuah pedang di satu tangan dan sebuah perisai dengan simbol agama Hindu (Oum) dengan swastika dilapiskan di atasnya muncul di Gedung Parlemen di sebelah Big Ben yang ikonik.

Jaringan Awaaz adalah ujung tombak dari protes ini. Yang lainnya yang bergabung dengan tim ‘Modi Tidak Diterima’ adalah Kelompok Solidaritas Asia Selatan, Federasi Sikh Inggris, Persaudarian Kulit Hitam Southall, Jaringan Solidaritas Dalit Inggris, Federasi Muslim India, Asosiasi Pekerja India, Parlemen Muslim, dan Suara Dalit Internasional.

Para aktivis menyorotkan kata-kata “Modi tidak diterima” ke bangunan Gedung Parlemen pada Ahad di sebuah acara protes yang berani terhadap Perdana Menteri India yang kontroversial tersebut. Sorotan itu menampilkan si ultra-nasionalis Hindu itu sedang menghunus pedang di depan “tanda Oum yang secara tragis berubah menjadi swastika.”

“Modi ingin menjual ide India digital, India bersih dan India maju dan mandiri,” kata seorang juru bicara Jaringan Awaaz. “Kenyataannya adalah dilancarkannya kekerasan yang dikemas agenda otoriter yang berusaha untuk merusak struktur demokratis dan sekuler India.”

Kunjungan ini dilihat sebagai kesempatan untuk membantu “memecah dinding antara negara India dan banyak orang Sikh di luar India,” kata Kelompok HAM Sikh.

Kelompok ini telah mengirim lima proposal ke New Delhi, termasuk menghapuskan ‘daftar hitam’ orang Sikh yang tinggal di luar negeri yang tidak dapat pergi ke India, pembebasan tahanan yang ditahan karena alasan politik dan dialog antara pemerintah India dan penganut Sikh yang berbasis di luar negeri.

Beberapa kelompok Pakistan dan Kashmir juga berencana menggelar demonstrasi untuk mengecam dugaan tindakan berlebihan pasukan India di lembah tersebut.

Orang India kalangan atas telah dialihkan dari rencana kunjungan ini disebabkan kematian anak Lord Swaraj Paul akibat jatuh secara misterius dari griya tawangnya di pusat kota London.

Angad Paul jatuh dari lantai delapan, mendarat di atap sebuah bangunan di bawahnya. Paul belajar di MIT. Petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk memimpin operasi untuk menurunkannya turun dan paramedis menyatakan kematian pria 45 tahun tersebut di lokasi kejadian.

Sumber: http://www.arabnews.com/middle-east/news/833721

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Rabu, 18 November 2015 With 0komentar

Koran Muslim

| Senin, 16 November 2015
Baca selengkapnya »

Koran Muslim


Beberapa Orang dari Negara-negara Arab Ikut Menjadi Korban dalam Serangan Paris

Posted: 15 Nov 2015 10:00 PM PST

Sejumlah media yang memiliki penilaian miring terhadap Islam maupun yang memusuhi Islam ramai-ramai menyudutkan Islam dan Arab setelah terjadinya serangan mematikan di Paris pada Jum’at lalu. Hal ini kemudian diikuti dan ditelan mentah-mentah oleh sebagian orang yang aslinya memang memiliki sentimen anti-Islam maupun yang bodoh atas kenyataan yang terjadi sebenarnya.

Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut dibenarkan dalam ajaran Islam dan itulah wajah Islam dan Arab yang sebenarnya. Padahal, dalam serangan tersebut justru jatuh sejumlah korban yang berasal dari negara-negara Arab.

Beberapa orang asing dari negara-negara Arab telah dikenali sebagai korban dari serangan mematikan yang terjadi pada Jumat di Paris, yang menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai lebih dari 300 orang:

ALJAZAIR: Dua warga negara Aljazair tewas, kata kantor berita resmi APS, mengutip sumber-sumber diplomatik sembari mengatakan para korban adalah seorang wanita berusia 40 tahun dan seorang pria berusia 29 tahun.

Maroko: Seorang warga negara Maroko tewas dan seorang lainnya terluka, menurut kedutaan Maroko di Perancis.

TUNISIA: Dua warga negara Tunisia berusia muda, yang bersaudara, yang tinggal di wilayah Creusot, Perancis, juga tewas, menurut Kementerian Luar Negeri Tunisia.

Referensi:
http://saudigazette.com.sa/world/foreign-victims-of-paris-bloodbath-include-several-arab-nationals/

Koran Muslim

Posted by : metalover on :Senin, 16 November 2015 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲