Majalahunik.com : Cerita Seks Dewasa | Memperkosa Ati Sampai Takberdaya

| Jumat, 22 Agustus 2014

Majalahunik.com : Cerita Seks Dewasa | Memperkosa Ati Sampai Takberdaya


Cerita Seks Dewasa | Memperkosa Ati Sampai Takberdaya

Posted: 21 Aug 2014 09:41 PM PDT

7b74e0212314342

Cerita sex pemerkosaan – memperkosa bawahanku sendiri, Aku seorang pegawai sebuah perusahaan Garment di kawasan Bandung timur. Aku bekerja sebagai seorang supervisor produksi di bagian jahit. Memang kebanyakan pegawai/karyawan di tempatKu bekerja adalah perempuan. Mereka berasal dari sekitar pabrik atau orang luar yang kost di sekitar itu. Aku memiliki seorang asisten supervisor perempuan yang masih berusia 20 tahun. Namanya Ati Rohaeti. Gadis berkerudung yang cukup pintar dan rajin bekerja. Selama bekerja dengan asistenKu itu, Aku sering memperhatikan tingkah laku dan keadaan asistenKu. cerita sex

Dari mulai Ati memakai pakaian hingga cara kerja dan berbicara gadis itu. Memang Ati orangnya pandai bergaul dan terkadang membuat laki-laki yang ada di pabrik suka padanya. Potongan tubuhnya cukup gemuk untuk gadis seukurannya. Namun cara Ati berpakaian memang lain dibandingkan dengan gadis-gadis lainnya yang memakai kerudung. Ati lebih senang menggunakan celana jeans yang ketat. Hal itulah salah satu yang membuatKu sering memandangi Ati. Aku selalu memperhatikan pantat Ati yang cukup montok, terlebih Ati memiliki Payudara kecil yang justru smembuatKu semakin dongkol karena rencana yang kubuat selalu gagal.
Ati tinggal di sebuah rumah kontrakan di sekitar pabrik. Gadis itu tinggal sendiri di rumah kontrakan tersebut. Kalau boleh dibilang, Ati cukup berani untuk tinggal sendirian, padahal rumah kontrakannya berada di daerah yang sepi dengan jarak antar rumah cukup jauh. Terlebih-lebih bilamana saat kerja siang hari, Ati baru sampai di rumah kontrakannya jam 11 malam, disaat suasana sangat sepi.

Malam itu, setelah pulang kerja Aku sengaja menunggu di pabrik sampai agak sepi. Aku berencana akan pergi ke rumah kontrakannya Ati secara mendadak dengan alasan ada sesuatu yang urgent. Aku berfikir Ati tak akan menolak. Aku berencana akan memaksa gadis itu untuk melayani nafsu sexsKu dan kalaupun gadis itu berontak Aku sudah berencana akan memperkosa gadis itu.
Sekitar jam 11.30 malam Aku mulai bergerak menuju arah rumah kontrakan Ati. Ati saat itu memang sudah berada di rumahnya. Setelah melihat sekeliling dan merasa keadaan sepi. Aku mulai memasuki pagar rumah dan mengetuk pintu.
" Tok.. tok.tok…" Aku mulai mengetuk pintu.
Pintu terbuka, dan alangkah kagetnya Ati melihat kedatanganKu secara tiba-tiba. Untung gadis itu telah selesai mandi dan masih menggunakan kerudungnya.
" Eh. Bapak.. Ati sampai kaget… Ada apa yach malam-malam kesini ?" Ati bertanya.
" Nggak, Ti. Saya ada keperluan sebentar. Soalnya ini urgent. Dan harus selesai besok pagi. Kira-kira kamu nggak keberatan kan kalau saya berbicara sebentar dengan Ati !" Aku menjawab dengan tenang.
" Nggak apa-apa Pak, tapi jangan lama-lama. Soalnya udah malam entar nggak enak sama orang-lain, ya Pak yach…!"
" Iya, cuman sebentar ko. Paling 10 menit…Ok..!" JawabKu
Ati mempersilahkan Aku untuk masuk. Begitu masuk ke dalam Aku memperhatikan sekeliling rumah itu. Ati mempersilahkan Aku duduk di karpet.
" Sebentar Pak, Ati ke belakang dulu…!"Ati berkata
" Iya tapi nggak usah repot-repot, Saya khan cuman sebentar ko.!" Aku menimpali.
Ketika Ati berbalik, Aku memperhatikan gadis itu dari belakang. Saat itu Ati mungkin lupa belum memakai Underwear sehingga dari balik cahaya Aku melihat lekuk-lekuk kaki gadis itu mulai dari betis sampai pinggangnya. Aku semakin melotot ketika ternyata gadis itu memakai celana dalam merah jambu yang jelas-jelas cukup terlihat jelas di mataKu. Batang kemaluanKu menjadi tiba-tiba membesar dan nafsu birahiKu semakin meningkat.

Aku bergerak kearah pintu dan pelan-pelan mengunci pintu itu dan memasukkan kuncinya ke dalam celanaKu. Akupun mulai bergerak kearah dapur secara perlahan-lahan agar tak terdengar oleh gadis itu. Memasuki dapur Aku melihat Ati sedang mempersiapkan minum untukKu. Pelan-pelan Aku dekati Ati dari arah belakang dan secara tiba-tiba Aku pukul pundak Gadis itu. Karena dipukul tiba-tiba Ati tidak dapat menghindar dan jatuh tak sadarkan diri. Cepat-cepat Aku merangkul gadis itu agar tak jatuh.

Dengan sigap Kupangku gadis itu ke kamar dan merebahkan Ati yang sudah pingsan di atas kasur tanpa dipan. Setelah itu Aku kedapur dan minum minuman yang mau disuguhkan kepadaKu dan kembali ke kamar. Sambil mengatur nafasKu yang ngos-ngosan karena sudah tidak tahan. Tangan kananKu bergerak meraba Payudara gadis itu. Mulanya pelan-pelan tapi lama kelamaan semakin keras, bahkan kedua tanganKu dengan ganas meremas-remas payudara Ati yang kalau terlentang kelihatan rata.

Saking keenakannya meremas Payudara Ati Aku lupa dengan waktu yang sudah menunjukkan jam 12 malam. Karena takut gadis itu terbangun dari pingsannya. Cepat-cepat Aku mengambil tali plastic yang memang sudah Kupersiapkan. Aku pun mengikat tangan dan kaki Ati serta menyumpal mulut gadis itu dengan celana dalam Ati yang ada di lemari. Tiba-tiba Ati terbangun dan membuka mata.
" eeeh…eh…" Erangnya merasakan sakit akibat pukulanKu.
Ati kaget karena dia tak dapat berbicara sedangkan kedua tangan dan kakinya terikat. Dan lebih kaget lagi ketika di hadapannya melihat Atasannya tertawa terkekeh-kekeh menyaksikan Ati yang tak berdaya.
" Rasain deh lu, makanya jadi cewek jangan sombong. Jadi aja kepaksa Saya kerjain deh.?" Aku berbicara.
" Kepaksa, malam ini kamu harus bisa memuaskan Aku, Atasanmu."..
Ati semakin takut karena dia tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Dia akan diperkosa oleh atasannya sendiri. Dia hanya menangis tanpa suara yang jelas karena mulutnya disumbat. Dan tiba-tiba dihadapan Ati, Aku mulai membuka pakaianKu hingga telanjang. Batang kemaluanKu sudah berdiri sejak Aku masuk ke rumah Ati. Ati hanya bias menutup mata tak mau melihat pemandangan di depannya.

Aku bergerak mendekati Ati dan membuka sumpalan pada mulut Ati. Belum sempat berteriak, mulut Ati tiba-tiba Kusumpali dengan batang kemaluanKu yang sudah menegang dan membuat Gadis itu tersedak. Tapi tak bisa berbuat apa-apa karena Aku memegang kepala gadis itu. Rasa mual membuat Ati hampir muntah dan berusaha melepaskan kemaluanKu di mulutnya. Aku gerak-gerakkan kontolKu di mulut gadis itu. Selama sepuluh menit Aku jejali mulut gadis itu dengan batang kemaluanKu. Dan tiba-tiba Kukeluarkan kemaluanKu dari mulut gadis itu. Ati mencoba berteriak tapi Aku cepat-cepat membekap mulut Ati dan berkata.
" Diem lu, jangan berteriak atau Saya bunuh kamu?"
Sambil menempelkan pisau dapur yang kebetulan ada di meja. Ati terdiam karena takut ancamanKu. Dan hanya bisa menangis sampai gadis itu kelelahan dan lemas. Melihat Ati tak berdaya. Aku membuka ikatan pada gadis itu. Dan tanpa perlawanan yang berarti Aku buka pakaian Ati satu persatu hingg tubuh Ati telanjang bulat. Aku hanya meninggalkan kerudung kepala gadis itu di kepalanya. Tubuh polos Ati di mataKu terlihat sangat indah. Tak henti-hentinya Aku melihat dan berguman.
" Tubuh indah…. Indah sekali…. baru kali ini Aku melihat tubuh seindah ini !"
Di hadapanKu Ati hanya menangis pelan karena keadaan tubuhnya telah lemah. Gadis itu memang terlihat lucu dengan kerudungnya. Dan Aku sangat suka melihat tubuh telanjang Ati dengan kepala yang masih memakai kerudung, membuatKu semakin terangsang.
" Gile Ti, memekmu itu lo….bulunya tipis tapi waduh…..?" gumamKu
Aku bergerak dan melangkahi Ati dengan kedua kakiKu berada di atas badan Ati. Kududuki perut Ati dan tiba-tiba kedua tanganKu meremas-remas Payudara gadis itu. Ati menjerit-jerit ketika Aku memijat-mijat putting susunya. Melihat Ati berteriak, cepat-cepat Aku membekap dan berkata, "Lu bias diem ngga…!?".
Ati terdiam takut akan ancamanKu. Aku berdiri dan bergerak ke ruang tamu. Aku mengambil sesuatu dari kantongKu. Sebuah kamera digital.
" Sekarang Ati harus difoto dulu yach buat kenang-kenangan..".
Aku mulai memoto Ati yang sudah telanjang dari berbagai posisi.
Selesai itu Aku menyimpan kembali kameranya. Mungkin sekitar 50 foto Kujeppret. RencanaKu foto itu akan kugunakan untuk menakut-nakuti gadis itu dan sebagai koleksi spesialku.
Aku mulai mendekati Ati kembali. Batang kemaluanKu sudah mengecil
karena kelamaan.
" Sekarang, Lu harus nyobain kontolKu ini…pasti nikmat.?" Aku berkata.
" jangaaaaaan pak…jangaaaaaaaan ? Ati memelas.
Tapi Aku tak peduli dengan ucapan gadis itu. Dan setelah jongkok di kasur depan Ati, Aku angkat paha Ati dan melebarkannya. KepalaKu menunduk memperhatikan memek Ati yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. KepalaKu bergerak dan mulutKu mulai menjilati memek gadis itu. Ati terengah-engah merasakan kemaluannya ada yang menjilati. Hanya suara erangan gadis itu saja yang terdengar. Sementara mulutKu menjilati memek Ati, tanganKu bergerak ke atas dan memijat-mijat payudara Ati serta mempermainkan putting susu gadis itu.. Ati menggeliat antara sakit, geli dan takut.

Tiba-tiba Ati mengangkat pinggulnya dan melemah. Rupanya Gadis itu telah orgasme. Dari vagina gadis itu keluar cairan. Ketika melihat bibir vagina gadis itu telah basah, cepat-cepat Aku arahkan kontolKu yang udah menegang dan mendekatkannya ke liang vagina gadis itu. Sambil memegang pinggul gadis itu, Aku menggerakkan pinggulKu, dan " hup…"
Walaupun dengan susah payah akhirnya kontolKu masuk amblas ke dalam lubang memek Ati.

Ati menjerit kesakitan. Kurasakan KontolKu hangat dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai mengerakkan kontolKu maju mundur. TanganKu memegang pundak gadis itu sedang mulutKu menciumi putting susu Gadis itu. Ati mendesah-desah, membuatKu semakin bergairah dan kuganti permainanKu. Kubalikkan tubuh Ati. Dan memposisikan tubuh telanjang gadis itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Kuhujamkan kontolKu ke liang memek gadis itu. GerakanKu semakin cepat.

Kedua tanganKu semakin kasar meremas-remas susu gadis itu. Ati semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Aku tak peduli. Terus saja Aku maju mundurkan pinggulnya dengan cepat. Sampai akhirnya tubuhKu mengejang dan menyemprotkan spermaKu di vagina gadis itu. Setelah diam beberapa saat membiarkan kontolKu tertanam di lubang vagina Ati. Aku lepaskan kontolKu dan membalikkan tubuh Ati serta mengangkat kepala gadis itu serta memaksa Ati menjilati kontolKu yang masih basah oleh sperma dan darah. Setelah selesai dan merasa puas, Aku mengenakan kembali pakaianKu. Membiarkan tubuh Ati telanjang lemas. Setelah itu Aku bergerak mendekati Ati yang masih terisak-isak.
" Udah dulu yach, lain kali lagi aja.."
" Awas jangan bilang siapa-siapa atau fotomu ini akan aku sebarkan di pabrik.. Biar orang lain tahu tubuh kamu yang indah ini.."
" Jadi diam dan jangan beritahu orang lain. "
Merasa Ati tak akan melawan. Sebelum meninggalkan gadis itu Kukecup bibir gadis itu. Dan berkata.
" Aku pulang dulu sayang dan terima kasih, lain kali Aku datang lagi he.he.he…"
Aku pergi meninggalkan Ati yang tetap menangis. Kira-kira, selama satu tahun bekerja di pabrik itu, Aku selalu memaksa Ati melakukan hubungan sex denganKu selama 25 kali. Sampai akhirnya Aku keluar dari perusahaan itu.

Cerita Seks Dewasa Korban Permainan Bapak Kost

Posted: 21 Aug 2014 09:35 PM PDT

Cerita Seks Dewasa –  Huuuh..nyebelin banget sih tuh aki-aki.." gerutu Mona sambil mengunci pintu kamar kostnya.

Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Mahmud, si bapak kostnya yang sering bersikap genitdan terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor berpapasan dengan Pak Mahmud yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding.

"Sore pak..lagi ngapain pak..?" sapa Mona demi kesopanan.

"Eh..mba Mona dah pulang.."sahut Mahmud dengan mata berbinar. "Kebetulan aku mau minta tolong sebentar bisa?"

Mona yang mau buru-buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Apaan pak?" tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dadanya.

"Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya" katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Mona yang mulus."nanti saya pegangin tangganya"

Mona menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga pahanya makin terbuka lebih lebar. Mona mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Mahmud yang dengan senyum mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu. Melihat pemandangan indah ini, Pak Mahmud merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri. Ia menyerahkan lukisan ke Mona untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya.

Dengan sengaja Pak Mahmud menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai terpasang, Mona menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya. Sambil terus menikmati paha Mona yang terbuka kembali, Pak Mahmud bersiap-siap.

"Eiiihh…eiihh.." Mona menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Mahmud menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah.

Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya dari "pelukan" Pak Mahmud yang mengambil kesempatan itu.

"Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh.." ujar Pak Mahmud cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Mona tadi walau sesaat tadi.

"Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya.." tukas Mona sambil ngeloyor pergi dengan diikuti pandangan Mahmud yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu.

"Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua" pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati.

Sudah banyak planning yang kotor dan mesum darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. Di dalam kamar, Mona masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana-mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar. Bila ketemu pasti Mona merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Mahmud yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Mahmud bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya.

Beberapa kali kalau berpapasan sama Mahmud dan berbincang-bincang, selalu saja tangannya tidak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang kampungan.

"Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi" kata Mona dalam hati

Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Mona rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat. Sungguh merupakan idaman bagi semua laki-laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-bulu halus nan lembut. Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Mona melepas kaitan bra disusul dengan cd-nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti "bernafas" setelah seharian dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan.

"Auuh…" gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun ke arah vaginanya dan sedikit membelainya.
Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak penah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat.
Mona menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin deg-degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut batang kemaluan yang kokoh itu.

"Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih.."
Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. "Loh, kok ga bisa sih nih?" Mona sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga.

"Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong" keluhnya

Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju-baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Mahmud, Mona memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa.

"Ehh..mba Mona baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan sendirian" tiba-tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Mona yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu.

"Ia pak..sekalian makan pak…terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?" pinta Mona sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok mininya. "buset tuh mataaaa…abis gua.." katanya dalam hati.

"Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…"

"Makasih ya pak"

Mona buru-buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya.

Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal payudaranya terasa gatal.

"Ouuuhh.." akhirnya Mona tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Mahmud di situ.

"Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?"

"Uuuhh…sssshh..ehm, i…iya pak.." terkejut Mona karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya..

"Uuuuuffh..ssshh…" aliran darah Mona berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. "per..permisi pak..uuffh.." sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya teduduk kembali sambil terus menggaruk

Sedetik ia melihat Mahmud hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk 2 bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu. Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras.
Pak Mahmud

"Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh.." Kata Mona, tapi Pak Mahmud diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya.

Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada vaginanya makin menghebat. Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Mona yang berbentuk bulat kencang itu tidak tertutup apapun serta baju Mona yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya. Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Mona dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari. Tangan Mona masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya.

"Saya bantu ya sayang…" tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Mona, sehingga sekarang terlihat "bibir" bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan.

"Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh.."ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih-rintih terus

Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Mahmud mengelus-elus pahanya, tapi ia tidak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Mahmud menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian-belaian yang dilakukannya ini membuat Mona makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak.

"Biar ini aku yang bantu yaah.." dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Mona dan menggeseknya dengan liar.

"Ouuuuhh…ss..stoopp…aiiieh…iyaa…ouuhh" ngga jelas Mona mau ngomong apa, sedetik ia tahu vaginanya sedang diobok-obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan Mahmud. Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Mahmud menggesek-gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Mahmud yang sudah ahli itu.

"aaahh..jgn dilepas..ohh…pak.." jerit Mona saat tangan Mahmud mengangkat tangannya dari vaginanya yg sudah basah itu dan malah "cuman" mengelus-elus pahanya dan meremas pantatnya.

"Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?" tanya Mahmud.

"Ngeh..ngeh..iii yaaa paakk…ouufh.." diantara engahannya

"kamu yakin..??"

"uuhh…ngeh…sssh.." ia hanya mengangguk

"kamu mohon dong sama aku..paaak Mahmud sayang, tolong obok-obok memek saya…please saya mohon"

Mendengar perintah itu, sekejap Mona merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat..

"ouuh..ngeh..Pa..Pak Mahmud sssss….sayaaang, ooh..tol..long obok…obok me…nggeh…memek sayaaaa…pleeeeease…uuuff.. saya mohoooonn…" erang Mona.

"Tentu sayang…"

Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Mona yang becek itu dan menggesek dengan cepat. Mona melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya

"Haaa..ternyata disitu yaaa…" dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Mona mendesah-desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik..

"Oouuhh…ja.nggaannn.." ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Mahmud makin menggila dan terus menggila, ia sudah hampir tidak tahan.

Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Mahmud.

"Ouuuuuuhhhhhh….aaaiiiieeeeeeeeeee….." dengan teriakan panjang Mona mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras.

Cairan makin deras membahasai liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Mahmud menunduk dan mencium bibirnya yang tipis.

"mmmmmpphhh….." Mona mengerang dan sulit menolak saat lidah Mahmud memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu. Sementara tangan Mahmud masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Mahmud berpindah mencium puting kirinya..

"Auukkh..ssttopp..ssssshh…ssshh.." tapi Mona malah membusungkan dadanya mempermudah Mahmud menikmati puting kerasnya.

Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Mahmud ke penisnya di balik sarungnya.

"oouuh..bes..bessar banget ppaakk.." gumam Mona tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya, ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Mahmud yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya. Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Mahmud, Mona dengan suka rela mengocok-ngocok penis raksasa Pak Mahmud itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu.

Mahmud mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Mona.

"aaaaaaannggghhhhh…pppaaaakkhh……aaaaaaannggghh…" Mona mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Mahmud, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit.

"Sekarang kamu isep punya bapak yaa..kamu kan jago kalo sama pacar kamu"

"ouuh..ngga ma..mau..ap…aauupphhh..mmmhh.." Mona yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Mahmud menarik lehernya membungkuk ke arah batang "monas" nya, tidak memperdulikan protes Mona yang ia tau hanya pura-pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya. Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu.

"Oooh..enak sayaaang…kamu memang jago..sssshh…kamu suka kan..?" tanyanya

"mmmmmpph…sllluurpp..mmmmmm" hanya itu yang keluar dari mulut Mona, yang dengan semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Mahmud.

Aroma dan rasa dari penis laki-laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak.

"Bapak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur…plaakk..!!"

Mona tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Mahmud, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem-blow job penis Mahmud. Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya.

"Kurang ajar nih aki-aki" gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Mahmud yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu.

"Ayo..sekarang kamu naikin penis aku.."

Tanpa berucap Mona mulai menaiki ke atas tubuh tambun Mahmud, dengan deg-degan menanti penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Mahmud yang memegang pinggangnya yang ramping.

"Ooooh.." Mona mengerang saat ujung "helm" penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat baru masuk sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Mahmud itu.

"Enak kan sayang?"

"Hmmmmm…nggh…" Mona hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu membenam ke dalam vaginanya. Tapi Mahmud hanya menggesek-gesek liang vagina Mona itu dengan ujung kepala "meriamnya". Gadis itu menggoyang-goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Mahmud tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat "menunggangi" penis Mahmud.

"Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain kontol bapak?"

"Huuh?..nggeeeh…aa..paahh…" Mona ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya.

"Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau kontol bapak, kamu harus memohon dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi.."

"aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…" Mona sudah benar-benar terangsang dan tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Mahmud saja.

Mahmud mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Mona di atasanya, merasa perbuatan itu.

"Oouuh ooke..okeeh paaak…ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin kontol ba..ngeehh..bapak ke memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk…akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu mohooon…" pinta Mona memelas sambil meremas-remas kedua payudaranya.

"Hehehehe…kamu tergila-gila ya sama kontol bapak.."

"Iyaa ppaakkh…please..aku ga tahaaan paakk…"

"Kontol pacar kamu ga ada apa-apanya kan?"

"oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk"

"Hehehe..good…ini dia hadiahnya.."

Mahmud lalu menarik ke atas tubuh Mona dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan Mona merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks yang keempat kalinya. Mona kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ penis itu diemut vaginanya. Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa "menerima" penis berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang-awang merasakan gesekan-gesekan penis Mahmud dengan dinding vaginanya. Tidak sampai 5 menit Mona sudah merasakan akan keluar lagi.

"Ouuh..gilaaa..paaakkh..oouuuhhhhhhhhh.." Mona mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu.

Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dengan nikmat Mahmud meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas-remasnya dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi "plok..plok..plok..plok.." yang makin cepat akibat beradunya badan Mona dengan perut buncit Mahmud. Hampir 15 menit Mona menikmati hunjaman-hujaman penis itu, dalam periode itu Mona sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya. Mahmud juga sudah hampir mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Mona, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat.

"Uuuaaahh…gilaaaaa…ooouuuhhh…" akhirnya Mahmud tidak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat dari Mona.

Mahmud merasakan dinding vagina Mona yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dengan lunglai Mona turun dari tunggangannya dan rebah di samping Pak Mahmud yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu.

"Kamu memang hebat hebat cantik…"

"Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi" Mona yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Mahmud. Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu.

Melihat Mona yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Mahmud bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Mona yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk.

"uuuugghhh…." kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan.

"hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku.." Mahmud lalu menarik tangan Mona dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Mahmud. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya. Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Mona ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar.

"uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…"dengan suara masih serak dan lemah Mona berontak dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan.

Melihat posisi dan kondisi Mona yang menggairahkan itu, Mahmud tidak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Mona yang sebentar saja langsung mengeras.

"Ouuh..pak..! lepasin saya pak…kalo ngga sa…aauupphh…mmbbllllmmmmm…" Mona tidak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Mahmud.

Kini kesadaran Mona sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Mahmud. Pandangan matanya mengikuti Mahmud seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya.

"Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi sekarang kita liat film dulu ya…"ujar Mahmud sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya.

Mata Mona terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba-tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Mahmud dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Mahmud. Perasaannya makin hancur saat ternyata Mahmud tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Mahmud untuk mengobok-obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas. Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Mahmud dengan adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang sudah tua.

"Percuma kau menangis..kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini, nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana-mana, kamu ngerti…??" tegas Mahmud. Mona hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu.

"Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat.."

Kembali Mona hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran penis Pak Mahmud yang memang di atas rata-rata. Dengan pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras.

"Sayang…yang punya penis si Mahmud anjing itu.." pikirnya.

Mona melotot kaget saat Mahmud mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang.

Mahmud kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Mona terhentak.

"Kayanya udah basah nih..udah siap yah.." goda Mahmud, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Mona menggelinjang saat lidah Mahmud menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Mona menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu.

"Ngggeehhhhhhhh…!" Mona menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Mahmud memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Mahmud menyalakan vibartornyanya. Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu.

Mona melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa.."

"nngggggghhhhh…mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!" Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak-ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu.

"Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya…tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kamu tadi ya.." kata Mahmud, ia hanya ketawa melihat Mona memandangnya dengan tubuh telanjangnya yang menggeliat-geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat

Mahmud makin tertawa karena Mona mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Mona yang terus mengerang-erang karena getaran dildo itu. Tidak terhitung berapa kali Mona dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia untuk terus dirangsang. Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan.

Cerita Seks ML Dengan Wanita Tengah Baya

Posted: 21 Aug 2014 09:33 PM PDT

Dari beberapa teman saya yang sering memanfaatkan kebiasaan saya ada satu yang senantiasa selalu menghubungi saya diwaktu jam-jam istirahat. Namanya ita, wanita karier, berumur kurang lebih 28 tahunan, pernah menikah kemudian cerai dan belum dikaruniai anak. Soal materi ita tidaklah kekurangan sebab dari pendapatan kerjanya sudah lebih dari cukup.

Awal mula pertemuan saya dengannya melalui teman wanita saya yang pernah saya terapi dan memberitahu kepada ita bahwa saya bisa membantu membuat wanita merasa hidup kembali jauh dari stress dan kejenuhan hidup keluarga.

Suaru sore saya mendapat SMS dari ita yang mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan saya di salah satu kedai minuman di Mall, karena saya tak ada acara saya segera berangkat dan menunggu beberapa menit sambih menikmati jus buah kesukaan saya.
Tak lama berselang ada wanita celingak celinguk mencari sesuatu, saya berpikir sejenak dan dengan berani saya beri kode, ternyata benar ia adalah ita, wanita yang sedang saya tunggu. Dengan santai kami berbicara panjang lebar dan saya banyak mendengarkan beberapa keluhan yang belakangan ini dirasakannya. Setelah hidangan yang tersedia habis saya berinisiatif untuk mengajak ita ketempat yang lebih privasi agar saya dapat berkonsentrasi terhadap apa yang menjadi ganjalan-ganjalan dari hidupnya.
Di suatu tempat dibilangan pinggiran Jakarta kami menyewa sebuah kamar mungil yang sangat bersih dan alami. Terapi pun saya lakukan dengan tidak melakukan pelecehan-pelecehan, saya berusaha untuk selalu professional dalam melakukan kerjaan sampingan saya ini. Kurang lebih satu jam terapi saya lakukan kemudian kami beristirahat, tanpa sengaja ita menghidupkan TV yang berada di kamar tersebut, setelah menganti beberapa chanel ada satu chanel yang menggambarkan adegan-adegan seks (Film Blue) atau filem bokep.

ita tertegun sejenak tapi dengan terus menatap dan dengan sedikit bernafsu, hal itu saya bisa rasakan dari gerakkan tubuh dan matanya. Sebagai laki-laki normal saya tidak munafik saya genggam tangannya untuk meredam gelora nafsunya akan tetapi ita memandang mata saya dengan penuh arti dan birahi, bibir kami bertemu saling mengisap, tangan saya mulai bergerilya mencari sasaran, buah dadanya yang masih sekel saya remas dengan penuh perasaan dan dengan sedikit keberanian saya susupkan melalui belahan baju dan BH, saya pilin-pilin putingnya sehingga Tia mendesis, dengan tenang saya buka satu persatu kemeja kerjanya yang tinggal hanya Cdnya yang berwarna pink.

Saya terus memilin-milin putingnya sambil sesekali saya rengkuh buah dadanya, sementara bibir saya terus saling berciuman dengan hotnya. Lidah saya mulai menciumi lehernya yang jenjang, terus turun ke buah dadanya bolak balik saya isap pentilnya satu persatu ita semangkin mendesis..
"Teruss gigit Mass…"
Tangan saya mencari sasaran yang lain yaitu kemaluan yang indah yang dihiasi rambut yang tertata rapi kriting, tanpa dikomando Cdnya saya lepaskan dengan mengaitkan jempol kaki yang kemudian diperosotkan kebawah. Tia semakin mendesis,
"Mass puaskan ita Mass… ita sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini Mas.. Terus Mas masukan jarinya Mas.."
Jari saya menari-nari di bibir kemaluannya sehinga menimbulkan cairan bening yang hangat. Saya cari letak G-spotnya saya mainkan jari saya dengan mencubit-cubit kecil, tak lama kemudian ita menggelepar seperti orang kejang, tangannya mendekap leher saya, sakit saya dibuatnya. Jari dan bibir saya terus menari-nari seolah-olah tidak kenal lelah.
Beberapat saat kemudian ita membuka semua pakaian dan celana sehingga saya telanjang bulat, dilemparkannya satu persatu kelantai, bibirnya mulai mencari sasaran kebawah, setelah ita melihat kemaluan saya.

"Waww.. Kok besar sekali"

Beberapa saat ita terbengong-bengong dengan lembut saya dorong kepalanya sehingga bibirnya yang mungil menuju sarang yang diinginkannya, dijilatnya batang kemaluan saya dari ujung atas sampai kebuah pelir lalu diisapnya ujung batang sambil dikemot-kemot seperti makan es lilin dan tangannya mempermainkan biji pelr saya. Perasaan saya melayang-layang nikmat dan hampir lepas kontrol. Saya dorong kepalanya ke belakang, gantian saya menjilati kemaluannya, saya putari bongkahan luar sambil menggigit kecil lalu saya isap bibir kemaluan yang sedikit membengkak karena darahnya sudah turun ke bawah yang menandakan nafsu birahinya sudah memuncak, saya mainkan ujung lidah didalam celah surgawi, oh indahnya, kepala ita menggeleng-geleng sambil mendesis dan teriak kecil..
"Mas ayo Mas saya tak tahann.. Ayo Mas masukin Mas"
Melihat keadaan seperti itu lidah saya turun kebawah sampai ke duburnya saya jilati dengan penuh perasaan, mungkin saya juga sedang birahi sehingga tidak ada rasa jijik atau mencium bau yang tak sedap yang pasti uueennakk tenan. Tia mengalami orgasme yang ke dua, dijepitnya kepala saya dengan pahanya yang mulus dan terawat sambil tangannya menjambak rambut saya sambil bibirnya bersuara.

"Ohh… Ooh… Oohh my good.. ohh oohh my honey, my.. my.." Merancaulah dia dengan edannya.

Selang beberapa menit baru saya arahkan kemaluan saya keliang surganya dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak saya sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit saya gerakkan betang kemaluan saya maju mundur sambil tangan saya meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.
Oh Mas.. Besar sekali Mas sesak rasanya punyaku ini"
Saya tetap melakukan kegiatan maju-mundur dan ita berteriak-teriak kecil sambil tangannya menarik-narik ujung sprei. Kemudian saya balik tubuhnya yang indah agar tengkurap, saya angkat sedikit pantatnya agar nungging, karena bibir kemaluannya nongol saya jilat-jilat, pantatnya naik semangkin tinggi, barulah saya tembak dengan meriam si jagur yang menjadi idaman-idaman para wanita yang telah merasakan kenikmatan dengan saya karena kemaluan saya mempunyai ciri khas kepalanya besar kemudian ada sedikit urat-urat yang mengerut yang menimbulkan sensasi bila digesekkan didalam kemaluan wanita, itupun berdasarkan pengakuan mereka. Saya gerakkan maju mundur sambil sesekali saya tepok pantatnya saking nikmatnya. Napsu saya semakin bergelora terasa kedutan diujung batang kemaluan yang menandakan akan menumpahkan lahar yang panas.
"Ohh.. iittaaa saya mau keluaarr"
Tanpa jawaban ita semakin menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar oohh.

Crot.. Crot.. Crot.. Crot.. Menyemprotlah lahar kenikmatan, dunia ini seolah-olah melayang-layang oh indahnya dunia, kudekap perutnya sambil kugigit punggungnya sehingga menimbulkan warna merah yang nyata. Beberapa saat kami ambruk ke samping sambil tetap memeluk erat ita dari belakang. Tertidur sejenak.

Saya terbangun setelah terdengar suara gaduh yang ditimbulkan oleh seekor kucing yang melompat, mungkin kucing tersebut juga birahi kali. Kami membersihkan diri masing-masing, belum sempat saya memakai baju dan celana saya ditubruk kembali oleh ita, batangku di oralnya dengan posisi jongkok dan saya berdiri, saya berpikir biarkan ita mencari kepuasan sendiri agar menemukan jati dirinnya dan lepas dari segala beban dipikirannya, tangannya menari-nari di lubang anus dan seputar biji kemaluan yang mengakibatkan mata saya merem meleh tak tertahankan..
"Oohh, terus sayang terus sayang buat saya melayang jauh ke dunia lain, dunia yang penuh mesteri kenikmatan, oohh"
Semakin menjadi-jadi jilatannya di batang kemaluanku. Kujambak rambutnya yang terurai sambil meremas-remas menahan kenikmatan yang sangat, dikulumnya kedua biji saya smbil matanya menyorot sendu ke wajah saya, ooh bidadariku terasa ingin terbang. Posisi saya duduk karena tak tahan berdiri sambil menimati kenikmatan sampai dengkul ini terasa lemas tak bertulang. Beberapa menit kemudian saya tak tahan dan kedutan diujung kemaluan saya mulai terasa dengan tenaga yang terkumpul di ujung kemaluan saya muntahkan lahar panas saya di dalam rongga mulutnya yang seksi, sampai semburan terakhir, ditelannya habis dan bersih, dan ita berkata.

"Enak Mas, spermamu gurih biar saya awet muda.. Ohh my baby"

Memang sperma bisa menjadikan wanita awet muda dan dapat menghilangkan bercak-bercak pada kulit muka bila dilumuri bagian yang berbecak. Sperma tidak menjadi racun karena sperma adalah sama seperti telur ayam dengan kandungan protein yang tinggi, tapi untuk menikmatinya perlu birahi yang sedang naik agar tidak merasa jijik dan geli.
Dari pertemuan itu saya beberapa kali melakukannya, tapi sekarang ita dipindahkan diseberang pulau sehingga kecil kemungkinan untuk bertemu. Yang pasti kunci dari kenikmatan bersetubuh adalah keiklasan satu sama lain jangan ada dusta diantara kita bila ingin ML yang indah.

Dari beberapa pertemuan yang telah saya lakukan selain ita memang mempunyai ciri khas tersendiri, semua memang hampir sama tapi kenikmatan berbeda, saya lebih suka ML dengan wanita setengah baya, karena rata-rata mereka tidak tabu dan juga munafik, bila hasratnya ingin melakukan yah melakukan tanpa berpura-pura dan yang paling saya suka adalah kedewasaan jadi dapat menyimpan rahasia walaupun itu sulit dilakukan dan yang paling berkesan wanita setengah baya sudah tahu apa yang harus dia perbuat bila pasangannya sudah mulai naik, dan tak segan-segan melakukan oral bila perlu tanpa dipaksa ataupun disuruh.


Sampai saat ini kadang saya merasakan betapa nikmatnya wanita yang mengisi rongga dunia lelaki, dan yang pasti semua yang diucapkan wanita yang berkencan dengan saya berkomentar.. Waw besar bangett sih punyamu seperti terong jepang. Saya tidak keberatan bila ada yang ingin berkenalan dengan saya atau ada masalah dengan anda hubungi saja ahlinya, setelah itu terserah anda..

TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲